Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan 3 senjata laras panjang yakni AK 47, AR15, dan Thomson yang diamankan dari tangan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) diketahui sebagiannya milik anggota Polri.
Diketahui, tim gabungan TNI-Polri sebelumnya terlibat kontak tembak selama dua hari di Kali Bua, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Dari peristiwa tersebut 4 anggota KKSB tewas.
Baca: Catat, Inilah 132 Rumah Sakit Rujukan Corona, di Aceh hingga Papua
"Tiga senjata tersebut milik anggota kami. Untuk Senjata AR 15 adalah hasil rampasan KKSB pada 27 November 2012 sekira pukul 06.30 wit di Polsek Pirime Kabupaten Lanny Jaya," ujar Kamal dalam keterangannya, Selasa (17/3/2020).
Kamal pun menjelaskan peristiwa 27 November 2012 di Polsek Pirime, Kabupaten Lanny Jaya.
Dalam kejadian tersebut 3 personel Polri gugur.
Baca: 4 Anggota KKB Tewas Setelah Terlibat Kontak Senjata di Tembagapura Papua
Di antaranya Kapolsek Pirime Ipda Rovli Tagugesi, Brigadir Jefri Rumkorem, dan Briptu Daniel Makuker.
"Selain menembak anggota kami kelompok tersebut juga membakar habis Polsek Pirime dan membawa senjata laras panjang," tutur Kamal.
Untuk senjata AK 47 merupakan hasil rampasan KKSB pada 4 Januari 2014 pukul 16.00 WIT di Pos Kulirik Kabupaten Puncak Jaya.
Baca: Tembak Mati 4 Anggota KKSB di Tembagapura Papua, Polri dan TNI Sita 3 Pucuk Senjata Api Hingga Panah
"Senjata tersebut merupakan salah satu dari 8 senjata api yang mereka rampas dari anggota kami saat itu. 8 pucuk senjata api laras panjang tersebut yakni 2 pucuk senjata AK 47, 1 pucuk Mouser, 5 pucuk SS1 serta amunisi," ungkapnya.
Untuk satu senjata yang telah diamankan lainnya masih diidentifikasi.
Belum diketahui asal usul senjata laras panjang merek Thomson tersebut didapat kelompok KKSB.
Untuk diketahui tiga pucuk senjata api serta senjata tajam berhasil diamankan dari tangan anggota KKSB yang terlibat kontak senjata dengan pasukan Polri-TNI di Kali Bua Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika selama 2 hari.
Dari kontak tembak tersebut 4 anggota KKSB tewas.
Saat ini tim gabungan di lapangan terus melakukan pengejaran terhadap KKSB.
Pasca-kejadian, situasi di Distrik Tembagapura aman dan kondusif.
4 anggota KKSB tewas
Aparat gabungan Polri-TNI melumpuhkan empat anggota Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) dalam aksi baku tembak di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Argo Yuwono mengatakan keempat anggota KKSB tewas dalam kontak senjata yang terjadi Sabtu dan Minggu (14-15 Maret 2020).
"Satgas kebetulan pada 14 Maret 2020 ada kontak tembak dengan KKSB di pos pantau Buyamin. Ada 4 anggota KKSB meninggal. Anggota menemukan tiga buah busur panah, lima buah anak panah, dan satu kampak," ujar Argo Yuwono dalam keterangannya Senin (16/3/2020).
Lanjut pada Minggu (15/3/2020) juga terjadi baku tembak saat anggota melakukan patroli di Markas Bukit Sangker.
Baca: Pria Ini Ungkap Rasanya Tertular Corona, Hari Pertama Tak Curiga Cuma Batuk, Hari ke-3 Mulai Waspada
Di sana, anggota menemukan tiga pucuk senjata jenis AK.
"Senjata AR 15 diidentifikasi senjata rampasan oleh KKSB waktu menyerang Polsek Perime 22 November 2012. Ada juga satu magazine dan 11 peluru. Senjata AK lainnya jenis AK 47 dirampas KKB dari pos Kulirik Puncak Jaya pada Januari 2014. Satu senjata yang disita, Thompson," kata Argo.
Untuk diketahui, empat KKSB yang ditembak mati yakni Pentium Muda Waker (45), Moni Waker (30), Lani Magai (30) dan seorang perempuan bernama Lera Magai (28).
Baca: 4 Anggota KKB Tewas Setelah Terlibat Kontak Senjata di Tembagapura Papua
Terpisah Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal menyatakan anggota akan terus melakukan penegakan hukum terhadap anggota KKSB yang meresahkan warga.
"Pasca kejadian itu, situasi keamanan di Distrik Tembagapura aman dan kondusif. Kapolda mengapresiasi personel yang berhasil melumpuhkan dan mengamankan senjata api dari tangan KKSB," tambahnya.
Kapolda Papua sebut KKB bersatu
4 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tewas setelah terlibat kontak senjata dengan aparat gabungan TNI/Polri di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (15/3/2020).
"Berhasil dilumpuhkan empat orang (Anggota KKB) dan sudah kami amankan senjatanya, ada tiga pucuk senpi, kemudian (senjata) yang lain panah dan sebagainya," kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw di Jayapura, Senin (16/3/2020).
Baca: Polisi Tetapkan 10 Tersangka di Kasus Perusakan Kantor Bupati Waropen di Papua
Keberadaan KKB tersebut telah terdeteksi dan terus dikejar aparat keamanan.
Waterpauw tidak bisa memastikan 4 anggota KKB yang tewas dari kelompok mana karena terdapat 5-6 KKB dari sekitaran Mimika yang bergabung di Tembagapura.
"KKB di sana bersatu, kontak senjata terjadi di sekitar Opitawak," kata dia.
Ia memastikan, upaya penegakan hukum terhadap KKB yang terus melakukan teror kepada warga dan aparat, akan terus dilakukan.
Baca: Kapolda Papua Pertimbangkan Usul Tito Karnavian soal Penambahan Personil Satgas
Aparat keamanan kini sudah menguasai kawasan Tembagapura.
Tetapi, masyarakat yang sebelumnya memilih mengungsi, belum berani kembali ke rumahnya.
"Kami akan terus lakukan penegakan hukum kepada mereka. Kondisi di Tembagapura sudah relatif aman terkendali, tapi masyarakat belum kembali," kata Waterpauw.
Baca: Pemerintah Rampungkan Draft Inpres Pembangunan Papua Terpadu
Diberitakan sebelumnya, warga di Tembagapura minta dievakuasi karena kelompok kriminal bersenjata (KKB) dari berbagai wilayah di pegunungan Papua sudah berada di sekitar kampung mereka.
Anggota KKB menebar teror dengan menembaki pos penjagaan TNI-Polri.
Aksi itu membuat warga merasa terancam.
Hingga kini, sebanyak 1.700 warga Tembagapura sudah mengungsi ke Timika.
Untuk mengamankan kawasan Tembagapura, baik dari TNI maupun Polri telah menurunkan 3.000 personel.