Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegiatan Ijtima Jamaah Tabligh Dunia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang rencananya diikuti ribuan jemaah dari berbagai negara resmi dibatalkan.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan, pembatalan itu berdasarkan kesepakatan bersama antara para pihak di bawah koordinasi Gubernur Sulawesi Selatan dan Forkopimda Sulsel.
"Berdasarkan keterangan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Kakanwil Kementerian Agama Sulsel setelah berkoordinasi dengan Kapolri, Kapolda, dan Bupati Gowa, acara Ijtima Jamaah Tabligh resmi dibatalkan," kata Fadjroel Rachman kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).
Fadjroel juga memastikan, peserta yang hadir dari berbagai negara itu segera dipulangkan.
"Hari ini semua peserta akan dipulangkan dengan pengawalan melalui bandara dan pelabuhan," tambahnya.
Ia menyebut, pembatalan acara ini sesuai dengan imbauan Presiden Jokowi untuk melakukan social distancing dalam rangka pencegahan virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Fadjroel menambahkan, pembatalan acara tersebut merupakan wujud gotong royong masyarakat melawan pandemi Covid-19.
Baca: Ingin Wabah Virus Corona Segera Berakhir, Pilot Ini Tulis Pesan di Udara
Baca: 6 Pasien Status PDP Covid-19 Diisolasi di Tiga Rumah Sakit Wilayah Sidoarjo Jatim
"Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas mematuhi imbauan pembatasan sosial untuk menghindari atau menangkal penyebaran Covid-19," kata Fadjroel.
"Insya Allah dengan gotong royong kemanusiaan ini, kita bersama-sama akan keluar sebagai pemenang melawan pandemi Covid-19, di Indonesia dan di seluruh dunia. Mari menolong sesama untuk menolong diri sendiri dan keluarga," jelasnya.
Dikabarkan sebelumnya, Ijtima Ulama Dunia 2020 semula direncanakan berlangsung mulai 19-22 Maret 2020.
Selain diikuti ribuan orang dari seluruh Indonesia, setidaknya ada ratusan warga negara asing (WNA) yang juga datang yang berasal dari Malaysia, Thailand, Pakistan, India, Brunei, Timor Leste, Arab Saudi, Bangladesh, dan Filipina.