TRIBUNNEWS.COM - PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) terus berupaya melakukan berbagai bentuk pencegahan penyebaran virus Corona.
Yang terbaru, PT KAI menerapkan kebijakan pengaturan jarak aman antrean melalui pemasangan garis pembatas di berbagai area pelayanan stasiun.
Upaya ini dilakukan sebagai langkah implementasi dari social distancing.
Seperti yang diketahui, untuk memutus rantai penyebaran virus corona (COVID-19) di Indonesia, pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk melakukan social distancing.
Baca: Waspadai Cara Penularan Virus Corona, Jadi Alasan Penting Harus Jaga Jarak atau Social Distancing
Senior Manager Humas Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa menyebutkan,PT KAI Daop 1 Jakarta, menerapkan social distancing di stasiun keberangkatan kereta api jarak jauh.
Stasiun tersebut di antaranya yaitu Stasiun Pasar Senen, Gambir, dan Jakarta Kota.
Menurut Eva, pengaturan jarak aman antrean pada ketiga stasiun tersebut diterapkan pada antrean cetak tiket, loket pembatalan tiket, ataupun pembelian tiket go show dan cek boarding pass.
Adapun jarak antrean antar calon penumpang yaitu sekitar 100 cm.
Tidak hanya itu, PT KAI juga menerapkan social distancing dalam fasilitas lift di Stasiun Gambir.
"Untuk fasilitas lift yang terdapat di Stasiun Gambir juga sudah dibatasi hanya untuk empat orang, dengan batas jarak aman berdiri antar pengguna," terang Eva dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Kamis (19/3/2020) siang.
Bahkan, Eva menambahkan, fasilitas tempat duduk di area tunggu stasiun pun diberikan jarak aman.
Eva juga menyampaikan, penerapan social distancing di area stasiun ini tak lain karena menyesuaikan arahan dari pemerintah.
Selain itu, PT KAI pun berkomitmen untuk terus melakukan segala upaya pencegahan virus corona di lingkungan KAI.
"Meskipun kereta api merupakan transportasi publik yang tetap melayani dengan normal, tanpa ada pembatasan dan pembatalan jadwal operasional, namun kami tetap mengaplikasikan social distancing dalam pelayanan," kata Eva.
"Segala upaya pencegahan virus Corona dilingkungan KAI akan terus kami lakukan," tekannya.
Menyediakan Hand Sanitizer
Sebelumnya, sejak awal Februari, PT KAI juga telah melakukan sejumlah upaya pencegahan penyebaran virus corona (COVID-19).
Upaya tersebut dilakukan dengan menyediakan hand sanitizer di area stasiun dan di rangkaian kereta api.
Baca: Cegah Virus Corona, KAI Lakukan Penyemprotan Disinfektan Pada Kereta Api Jarak Jauh
Selain itu, PT KAI juga telah mensosialisasikan 6 langkah mencuci tangan yang benar pada para penumpang.
Tak berhenti di sana, PT KAI juga melakukan pengecekan suhu badan pada calon penumpang.
Dalam hal ini, apabila ditemukan calon penumpang dengan suhu badan 38 derajat Celcius ke atas, maka akan dilarang untuk melakukan perjalanan kereta api dan bea pemesanan tiket dikembalikan secara penuh dan tunai.
Selain itu, jika ditemukan penumpang suspect corona yang membawa pendamping, maka tiket dapat dikembalikan penuh juga, untuk maksimal empat orang dalam satu kode booking.
"Jika berbeda kode booking, maka bea tiket yang dikembalikan maksimal hanya untuk dua orang sebagai pendamping," terang Eva.
Eva menyampaikan, PT KAI juga konsisten menjaga kebersihan sarana kereta.
Sebagai langkah preventif nyata, PT KAI melakukan penyemprotan disinfektan pada sarana kereta api, baik interior maupun eksterior.
Menurut Eva, penyemprotan disinfektan dilakukan setelah pencucian kereta secara rutin.
Baca: Respons PT KAI Daop VI Jogja tentang Potensi Penyebaran Virus Corona dalam Transportasi Publik
Lebih lanjut, Eva menuturkan, PT KAI Daop 1 Jakarta mengimbau seluruh calon penumpang untuk dalam kondisi sehat saat melakukan perjalanan kereta api.
Para calon penumpang juga diharap memperhatikan setiap tanda garis pembatas pada area pelayanan yang telah ditetapkan PT KAI di area stasiun.
Informasi perjalanan kereta dapat diketahui melalui saluran resmi milik PT KAI (Persero) diantaranya aplikasi KAI Access, website resmi kai.id, Contact Center 121 line (021)121, Layanan pelanggan cs@kai.id, dan Sosial media @keretaapikita @kai121_.
Presiden Imbau Masyarakat Lakukan Social Distancing
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengimbau masyarakat tetap waspada dan mulai menerapkan social distancing untuk mengurangi penyebaran virus Covid -19 di Indonesia.
Social distancing merupakan sebuah tindakan pengendalian yang dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran virus.
Baca: Ciri-ciri Corona Per Hari, Hari Ke-1 Mual, Hari Ke-5 Sulit Bernapas
Tujuan dari social distancing ini adalah untuk mengurangi kemungkinan kontak antara orang terinfeksi dan orang lain yang tidak terinfeksi, sehingga dapat meminimalkan penularan penyakit, terutama kematian.
Berikut ini Tribunnews.com rangkum beberapa hal yang tidak boleh dan boleh Anda lakukan selama social distancing, dilansir Gulfnews.com, Rabu (18/3/2020).
Hal-hal yang Tidak Boleh dilakukan saat social distancing:
1. Pertemuan kelompok besar atau kumpul-kumpul
Hindari kegiatan bertemu dengan sejumlah kelompok besar atau berkumpul-kumpul.
Hal tersebut dapat membuat Anda melakukan kontak dekat dengan orang banyak.
Mulai dari yang sehat, sakit, atau bahkan pembawa virus yang secara tidak langsung masih terlihat sehat.
2. Melakukan perjalanan jauh
Usahakan untuk tidak melakukan perjalanan jauh pada saat social distancing.
Kecuali jika memang untuk keperluan darurat, misalnya untuk pergi berobat atau membeli bahan makanan.
Namun jika terpaksa Anda melakukan perjalanan keluar dari lingkungan rumah, tetap berhati-hati dan selalu waspada hindari kerumunan orang.
Baca: 19 Pasien Meninggal karena Corona, Ini Riwayat Perjalanan Korban Lengkap dari Jateng hingga Bali
3. Hindari menggunakan alat transportasi umum
Usahakan hindari menggunakan alat transportasi umum, seperti bus, angkot, kereta api.
Namun jika memang Anda sudah terbiasa menggunakan trasportasi umum, sebaiknya hindari pada saat jam-jam sibuk karena kemungkinan akan ramai.
Dengan kondisi yang tidak ramai, Anda akan bisa menjaga jarak dengan penumpang lainnya.
4. Latihan olahraga di gym
Tempat Gym dan alat-alatnya sering disentuh oleh banyak orang.
Sebaiknya Anda tidak pergi ke tempat gym sementara waktu untuk menghindari kontak fisik dengan orang lain.
Anda bisa melakukan olahraga sendiri di rumah, misalnya yoga, treadmill, dan olahraga simple lainnya yang bisa Anda lakukan dirumah.
5. Hangout, nonton bioskop, nonton konser
Ketika menjalani social distancing, tak jarang Anda akan merasa bosan.
Hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk pergi hangout, nonton bioskop, nonton konser.
Anda bisa meminimalisirnya dengan cara menonton film dirumah, karaoke dirumah bersama keluarga, bahkan makan malam bersama keluarga.
6. Menerima tamu di rumah
Selama social distancing sebaiknya Anda tidak perlu menerima tamu di rumah.
Anda harus meminimalisir kontak dengan orang lain yang artinya tidak perlu menerima tamu di rumah.
Baca: Cara Cegah Virus Corona: Social Distancing hingga Lakukan Disinfeksi
7. Anda juga harus tetap berhati-hati saat melakukan beberapa hal berikut ini:
- Mengunjungi toko kelontong
- Menerima barang/obat dari apotek
- Mengunjungi rumah sakit
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta/Lanny Latifah)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cegah Corona, Ketahui 7 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Social Distancing