Oleh karena itu, social distancing diyakini menjadi salah satu cara efektif untuk menekan angka penyebaran, meski tak bisa menghilangkan virus.
Apa sih social distancing? Social distancing adalah mengambil jarak dengan menghindari kerumunan, pertemuan publik, dan tak mendatangi pertemuan dalam kelompok besar.
Artinya, ada ruang yang cukup antara satu orang dengan orang lain sehingga menghilangkan rute transmisi virus.
Setiap orang diingatkan menerapkan social distancing agar tak terjadi seperti kasus di Italia.
Tak ada yang mengira bahwa Italia kini menyumbang 15 persen dari total infeksi di dunia dengan 31.500 kasus dan 2.500 di antaranya meninggal dunia.
Setelah mendeteksi tiga kasus pertama yang menimpa dua turis China pada akhir Januari 2020, Italia menjadi salah satu negara pertama yang menutup jalur transportasi dengan China.
Bahkan, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte kala itu mengklaim bahwa sistem pencegahan Italia paling ketat di Eropa.
"Sistem pencegahan yang diberlakukan Italia adalah yang paling ketat di Eropa," kata Conte, dilansir dari Guardian.
Tanpa disadari, virus itu justru telah menyebar di bagian utara Italia melalui penyebaran lokal yang dimungkinkan terjadi sejak pertengahan Januari.
Kesalahan protokol dalam penanganan juga menjadi biang meluasnya virus corona di Italia.
Hal itu terkait siapa saja yang harus diuji, apakah orang dengan riwayat pergi ke China atau semua orang.
Pada 18 Februari 2020, seorang lelaki berusia 38 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke China jatuh sakit di Codogna.
Ia melakukan kontak dengan dokter dan sempat mengunjungi rumah sakit beberapa kali, tetapi tak menunjukkan gejala Covid-19.
Pria tersebut tidak didiagnosis sampai 20 Februari 2020.
Saat itu, ia telah menginfeksi lima petugas kesehatan serta setidaknya satu rekan pasien, selain istri dan temannya yang tengah hamil.
Seorang perawat dari rumah sakit mengatakan kepada Reuters bahwa ia curiga penyakit itu telah beredar beberapa hari sebelumnya.
"Setidaknya satu minggu sebelum kasus pertama ditemukan, kami telah mengamati jumlah kasus pneumonia yang tidak normal," kata perawat itu, dikutip dari Reuters.
Profesor di London School of Hygiene and Tropical Medicine Adam Kucharski mengatakan, penyebaran awal virus corona di Italia menunjukkan kemampuannya untuk menjadi wabah serius dalam waktu sangat singkat.
"Pesannya adalah, jika Anda memiliki transmisi yang tidak terdeteksi dan tidak dianggap serius, hal itu akan sangat cepat menyebar dan membebani layanan kesehatan Anda. Anda perlu mendeteksi wabah sedini mungkin," kata Kucharski.
Pencegahan
Pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghambat atau menekan laju penularan virus corona, di antaranya:
- Menghindari kontak dekat dengan pasien penderita penyakit saluran pernapasan akut
- Sering mencuci tangan dengan sabun atau menjaga kebersihannya dengan hand sanitizer berkadar alkohol minimal 70 persen
- Menghindari kontak dengan peternakan atau binatang liar tanpa perlindungan
- Menjaga dan memperkuat imunitas tubuh