Diwartakan Tribunnews sebelumnya, Jokowi mengimbau para Menteri, anggota Kabinet Indonesia Maju tidak ke Solo untuk melayat Ibundanya yang meninggal dunia.
Para menteri diminta untuk tetap di Jakarta dan bekerja, khususnya dalam menangani virus corona (Covid-19) di tanah air.
Hal itu diketahui Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
"Diharapkan semua anggota kabinet Indonesia maju ada di Jakarta untuk menghadapi situasi saat ini," ujar Fadjroel.
Baca: Cerita Tetangga Soal Ibunda Presiden Jokowi Meninggal Dunia: Sempat Gelar Pengajian Minggu Pagi
Baca: Di Mata Mentan, Ibunda Jokowi Adalah Ibu Semua Orang Yang Menjadi Panutan
Fadjroel Rachman juga meminta dan memohon doa seluruh masyarakat Indonesia untuk almarhumah.
"Kami berharap agar seluruh rakyat Indonesia di manapun berada mendoakan agar ibunda Presiden Joko Widodo itu Husnul Khatimah," ucap Jubir Presiden.
Sementara penyebab meninggalnya, Jokowi menuturkan, sang ibunda tutup usia karena sakit kanker.
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Rabu (25/3/2020), Jokowi mengatakan ibundanya telah menderita sakit kanker selama 4 tahun.
Sudjiatmi juga sudah menjalani pengobatan ke beberapa rumah sakit termasuk RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
"Ibu ini sudah 4 tahun menderita sakit kanker dan sudah berobat, berusaha, berikhtiar utamanya di RSPAD Gatot Soebroto tetapi memang Allah sudah menghendaki (meninggal)," kata Jokowi.
Lebih lanjut, atas nama keluarga, Jokowi menyampaikan permohonan maaf untuk Ibundanya.
"Atas nama keluarga besar saya ingin memohonkan doa agar segala dosanya diampuni Allah dan husnul khotimah," ujar dia.
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila/Endra Kurniawan)