TRIBUNNEWS.COM - Sandiaga Uno mengaku sempat mengalami flu setelah mengunjungi beberapa negara.
Diketahui Sandiaga kemarin berkunjung ke Jepang, Malaysia, dan Singapura.
Setelah mengetahui dirinya mengalami flu, Sandiaga segera memeriksakan dirinya ke dokter dan menerapkan social distancing.
Sedangkan, ia juga mengusulkan pemerintah daerah (Pemda) untuk membatasi pergerakan orang-orang yang keluar-masuk di Jabodetabek.
Hal tersebut untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 yang semakin merebak di Indonesia.
Baca: Cerita Sandiaga Uno Sebelum WFH: Sempat ke Luar Negeri hingga Flu Berat
Baca: Sandiaga Sarankan Pemerintah Kucuran BLT Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat di Tengah Wabah Corona
Sandiaga mengatakan, flu yang dialaminya berbeda dengan yang pernah ia alami sebelumnya.
"Flunya ini lebih berat dari sebelumnya."
"Saya minum obat diberikan dokter dan saya mulai ada di rumah tanggal 6 Maret," kata Sandi dalam konferensi pers via Google Meet, Kamis (26/3/2020), dikutip Kompas.com.
Banyak rekan yang menyarankan agar Sandiaga menjalani tes swab untuk mengetahui apakah sakit flu itu akibat dari tertular virus corona atau tidak.
Namun, Sandiaga menolak untuk melakukan tes swab.
Ia beralasan ingin memprioritaskan tes tersebut kepada masyarakat yang lebih membutuhkan dan memiliki riwayat penyakit komplikasi.
Baca: Sandiaga: Bukan Saatnya Pemerintah Pusat dan Daerah Silang Pendapat Soal Lockdown
Baca: Masa Inkubasi Virus Corona Bisa 5-12 Hari, Berikut Penjelasan dan Gejala yang Ditimbulkan
"Saya melihat lebih harus diberikan prioritas ke masyarakat lansia, kemudian saudara-saudara kita yang rentan, seperti misal yang asma, diabetes, (sakit) paru-paru," ujar dia.
Meskipun tidak menjalani tes swab, Sandiaga sudah menganggap dirinya positif corona.
Dengan memposisikan diri di kondisi itu, ia mengaku lebih waspada dalam menjaga kebersihan diri.