"Saya sendiri kondisinya membaik, tapi saya berperilaku seperti saya sudah terjangkit."
"Dengan seperti itu, saya menjaga sacara hati-hati. Mencuci tangan, jaga kesehatan, menjaga interaksi dengan orang," tutur Sandi.
Sandiaga menambahkan, jika dirinya juga tak lagi menghadiri undangan maupun acara-acara.
"Sudah tidak melakukan meeting, tidak menerima undangan dan sebagainya."
"Jadi dengan kita berperilaku seperti sudah mengidap corona, ini akan sangat membantu penurunan," ucap dia.
Sementara itu, ia mengambil langkah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Baca: Rumah Sakit London Hadapi Tsunami Kasus Baru Covid-19 hingga Kehabisan Ruang ICU
Baca: Desainer Anne Avantie Gerakkan Yayasannya Produksi Baju APD untuk Disumbangkan ke Tenaga Medis
"Mungkin bisa diusulkan di Jabodetabek juga, pemkot maupun pemkab di daerah sekitar Jakarta untuk melakukan batasan orang yang masuk maupun orang-orang yang keluar," ujar Sandiaga dalam konferensi pers secara online, Kamis (26/3/2020), dikutip Kompas.com.
Sandiaga menyampaikan, usulan agar dilakukannya pembatasan orang yang masuk dan keluar dari Jabodetabek itu mengingat sejumlah warga yang mulai mudik di tengah wabah Covid-19.
Lebih lanjut, ia berujar, orang-orang yang mudik dari Jabodetabek bisa jadi tanpa sadar menjadi perantara penyebaran virus corona.
Menurutnya, hal tersebut sangat berbahaya, apalagi fasilitas kesehatan di daerah-daerah belum tentu selengkap fasilitas kesehatan di Jabodetabek.
"Ini sangat berbahaya, karena kalau mereka pulang dari zona merah, dari daerah Jabodetabek terutama."
"Ini kemungkinan mereka membawa virus tersebut tanpa disadari ke daerah-daerah mereka," paparnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Tsarina Maharani/Nursita Sari)