TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pasokan bahan pokok jelang Ramadhan dan Idul Fitri dalam kondisi baik.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Jokowi saat rapat terbatas mengenai Persiapan menghadapi Ramadhan dan Idulfitri, Kamis (2/4/2020) di Istana Kepresidenan, Bogor.
Presiden mengaku telah melakukan pengecekan ke Bulog serta daerah yang sedang panen raya.
"Saya melihat beras, daging, telur, gula, terigu, dan lain-lainnya masih berada pada kondisi baik," terang Jokowi.
Untuk stok gula, berdasar laporan yang ia terima, Jokowi menyebut akan berada dalam harga normal mulai pekan depan.
"Tadi Mentan sudah menyampaikan bahwa minggu-minggu depan mungkin harga akan turun pada kondisi normal lagi, Rp12.500," ungkap Presiden saat rapat seperti disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Baca: UPDATE Corona Global Kamis 2 April Jam 14.00 WIB: Kematian Terendah Australia Banding 5 Ribu Kasus
Baca: Jokowi Berikan Waktu 48 Jam kepada Terawan untuk Selesaikan Aturan Menteri Terkait PSBB
Baca: Demi Ketenangan Masyarakat, Jokowi Siapkan Skenario Pengganti Hari Libur & Gratiskan Tempat Wisata
Kebutuhan bawang nantinya juga akan siap dipasaran dan akan diperkirakan akan kembali ke harga normal.
"Bawang juga sudah beberapa sudah masuk dan kita harapkan bawang putih pada minggu-minggu depan, atau syukur minggu ini sudah kembali ke normal, harga di Rp20.000-30.000," sambung Jokowi.
Ia berharap distribusi bahan kebutuhan pokok ini dapat berjalan lancar meski di tengah pandemi corona.
Presiden meminta kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) agar memberi teguran kepada daerah yang menutup akses jalan terkait disribusi logistik.
"Saya kemarin mendapatkan laporan dari dua daerah, urusan beras ini agak terganggu karena jalan-jalan yang ditutup. Jadi tolong Kepala Daerah diberitahu mengenai ini," pintanya.
Baca: Hari Ini, Anies Kirim Surat Pengajuan Status PSBB DKI Jakarta ke Menteri Kesehatan
Baca: Pakar Menduga Jokowi Hindari Karantina Wilayah Karena Konsekuensi Dana, Jubir Presiden: Itu Keliru!
Baca: Jusuf Kalla soal Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19: Itu Akibat, Sumbernya Harus Diselesaikan
Terkait perayaan hari idul fitri serta antisipasi mudik, Presiden meminta agar semuanya disiapkan secara komprehensif.
“Jangan sepotong-sepotong atau satu aspek saja atau sifatnya sektoral atau kepentingan daerah saja, tetapi dilihat secara utuh baik dari hulu, di tengah, dan di hilir,” kata Presiden saat rapat Antisipasi Mudik, Kamis (2/4/2020).
Presiden berencana untuk mengganti hari libur nasional di lain hari untuk hari raya.
"Kemudian yang kedua, memberikan fasilitas arus mudik bagi masyarakat pada hari pengganti tersebut," kata Jokowi.
Selain itu, Presiden juga berencana untuk menggratiskan tempat wisata yang dimiliki oleh pemerintah di daerah.
Dengan upaya tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih tenang dalam menghadapai situasi saat ini.
Baca: Dukung Pembatasan Sosial Berskala Besar, Analis Kebijakan Publik: Indonesia Tak Biasa Karantina
Baca: Jokowi Siapkan Anggaran Rp 405,1 Triliun untuk Bidang Kesehatan hingga Ekonomi yang Terdampak Corona
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah mengeluarkan beberapa kebijakan sebagai upaya untuk menekan dampak covid-19.
Sejumlah kebijakan tersebut diantaranya yakni Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditingkatkan penerimanya, selain itu juga penggratisan listrik 450 VA dan potongan 50% bagi 900 VA yang bersubsidi.
Kartu sembako serta kartu pra kerja juga akan dinaikkan penerima dan juga besaran nominalnya.
Bagi para pekerja informal baik itu ojek online, supir taksi dan pelaku UMKM, nelayan dengan penghasilan harian akan mendapat keringanan kredit.
Pemerintah juga telah mencadangkan Rp 25 triliun untuk pemenuhan kebutuhan pokok serta operasi pasar logistik.
(Tribunnews.com/Tio)