TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia Budi Arie Setiadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Staf Khusus milenial Presiden Joko Widodo Andi Taufan terkait beredarnya surat kontroversial.
Budi mengaku kaget ketika ramai tengah dibahas oleh publik soal surat Andi Taufan bocor ke publik.
Andi merupakan CEO PT Amartha Mikro Fintek, perusahaan pinjaman online, yang membawa perusahaannya masuk ke dalam struktur birokasi.
Surat bernomor 003/S-SKP-ATGP/IV/2020 berkop Sekretaris Kabinet (Setkab) RI itu ditembuskan Kementerian Desa.
Baca: Daftar Kartu Prakerja Tahap I Ditutup Hari Ini Pukul 16.00 WIB, Segera Akses www.prakerja.go.id
Baca: Bos MotoGP Carmelo Ezpeleta Ungkap Nasib Balapan Musim 2020 Ditentukan Akhir Mei
Baca: Fakta 2 Orang di Solo Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Jadi Korban Pembunuhan, Terungkap Motifnya
Budi menerangkan tidak tahu menahu sampai ada seorang kepala desa yang memberitahu soal surat itu.
"Saya tidak tahu menahu adanya surat menyurat itu sampai beberapa kepala desa dan camat, memberitahu ke saya bahwa Pak Wamen ini ada apa," kata Budi Arie kepada Tribun.
Berikut petikan wawancara lengkap bersama Budi Arie:
Apa Anda sudah berkomunikasi dengan Staf Khusus milenial Presiden Joko Widodo Andi Taufan mengenai surat tersebut?
Sudah. Saya sudah beri saran ke Bung Andi harus lebih hati-hati. Karena urusan ini sangat sensitif.
Apa betul ada balasan dari Kemendes, soal ramai surat yang dicorat-coret berwarna merah?
Sedang diproses. Siapapun yang coret surat itu kan' nadanya seolah kementerian desa terlibat.
Program relawan desa lawan Covid-19 itu memang seperti apa?
Relawan Desa Lawan Covid-19 itu memiliki tugas untuk melakukan pencegahan penyebaran virus Covid-19. Dengan cara edukasi melalui sosialisasi kepada seluruh warga masyarakat.
Relawan Desa Lawan Covid-19 dipimpin langsung oleh Kepala Desa beserta perangkat desa lainnya. Sosialisasi ini penting agar ada kesamaan pemahaman di desa terkait soal Covid-19 dan bagaimana cara pencegahannya.