Sebagian dari mereka terlibat penyerangan karyawan Freeport di Kuala Kencana pada 30 Maret lalu yang dilakoni kelompok KKB pimpinan Joni Botak.
Dari penyergapan disertai baku tembak itu, tim gabungan mengamankan sejumlah senjata api, amunisi, senjata tajam dan sejumlah barang bukti lainnya.
Seorang tersangka yang ditangkap hidup-hidup adalah seorang sekuriti di PT Freeport Indonesia, Indius Sambom alias Ivan Sambom.
Polri-TNI mempunyai bukti Ivan Sambom terlibat dalam penyerangan yang dilakukan kelompok KKB pimpinan Joni Botak.
Paulus mengatakan dari penyelidikan diketahui Ivan Sambom adalah penasihat KNPB OPM.
Dalam penyerangan ke kantor PT Freeport di Kuala Kencana itu, Ivan Sambom berperan sebagai mata-mata atau informan.
"Ivan Sambom ini selain mata-mata TPN-OPM, merangkap pula sebagai pegawai sekuriti PT Freeport Indonesia," ujar Paulus.
Baca: Seorang Tukang Cukur di AS Meninggal Akibat Corona, Diduga Tertular Virus Pelanggan
Dalam pemeriksaan, Ivan Sambom beberapa kali memberikan informasi ke KKB pimpinan Lekagak Telenggen, Militer Murib, Abubakar Kogoya, Yunus Kobogau.
Informasi yang diberkan tentang posisi, situasi hingga pergeseran pasukan TNI-Polri.
"Dari hasil penyelidikan, ditemukan fakta bahwa Ivan Sambom juga mengaku sebagai komandan logistik TPN-OPM," kata Paulus.
Penembak Jitu Ditembak
Paulus mengatakan tim gabungan TNI-Polri juga berhasil menembak mati anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen yang bertugas sebagai penembak jitu atau sniper bernama Menderita Walia.
Menderita Walia tewas dalam kontak senjata di Gunung Botak Distrik Tembagapura, Mimika, pada Jumat (10/4/2020).
"Saudara Menderita ini dikenal sebagai sniper di kelompok Lekagak Talenggeng," kata Paulus didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab di Aula Mako Brimob Yon B, Kamis (16/4/2020).