News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Stafsus Milenial Jokowi Mundur, Ini Kontroversi Belva Devara dan Andi Taufan yang Menjadi Sorotan

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Belva Devara dan Andi Taufan, dua Staf Khusus milenial Presiden Jokowi yang mengundurkan diri.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kontroversi dari dua Staf Khusus (Stafsus) milenial Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang kini telah mengundurkan diri.

Hingga, Jumat (24/4/2020) terdapat Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra yang mundur dari stafsus.

Keduanya mengundurkan diri setelah ada kontroversi terkait perusahaan yang mereka dirikan.

Baca: Refly Harun Buka Instagram Belva terkait Undur Diri jadi Stafsus: Sebagian dari Kita Cuma Bermimpi

Diketahui, Belva Devara merupakan CEO dari aplikasi belajar, bernama Ruangguru.

Sementara Andi Taufan, merupakan Founder dan CEO dari Amartha.

Dikutip dari Kompas.com, Belva Devara dan Ruangguru menjadi perbincangan dan pertanyaan publik.

Belva Devara, CEO Ruangguru, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Staf Khusus Presiden, Selasa (21/4/2020). (Instagram @belvadevara)

Belva mundur setelah Skill Academy by Ruangguru menjadi mitra dalam program kartu prakerja. 

Publik beranggapan dengan masuknya Ruangguru menjadi mitra program prakerja terdapat sebuah konflik kepentingan di dalamnya.

Di mana materi yang dihadirkan dalam program kartu prakerja tertera dengan tarif cukup mahal.

Terkait kontroversi itu, Bela telah memberikan klarifikasi. 

Untuk pemilihan mitra, Belva mengaku sudah dilakukan seleksi sejak akhir 2019.

Baca: Perjalanan Andi Taufan yang Tersandung Konflik Kepentingan, Mundur dari Stafsus Milenial Jokowi

Baca: Jangan Cuma Mundur, Belva Devara Disarankan Tarik Ruangguru dari Mitra Kartu Prakerja

Seleksi dilakukan oleh Kementerian Koordinator bidang Perekonomian serta Project Management Office (PMO).

Belva juga mengaku tidak memiliki wewenang untuk menentukan mitra mana saja yang ikut dalam program kartu prakerja.

Proses diikuti oleh delapan mitra dan sudah mengikuti proses yang dibuka untuk umum.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini