News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Stafsus Milenial Jokowi Mundur, Ini Kontroversi Belva Devara dan Andi Taufan yang Menjadi Sorotan

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Belva Devara dan Andi Taufan, dua Staf Khusus milenial Presiden Jokowi yang mengundurkan diri.

Meski demikian, Belva mengungkapkan tidak ada peraturan yang dilanggar dirinya dan juga Ruangguru.

Belva kemudian menyatakan mengundurkan diri dari stafsus Jokowi, Selasa (21/4/2020).

Presiden Joko Widodo mengenalkan tujuh orang sebagai Staf Khusus Presiden untuk membantunya dalam pemerintahan pada sebuah acara perkenalan yang berlangsung dengan santai di veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019) sore. Ketujuh staf khusus baru yang diperkenalkan Presiden Jokowi merupakan anak-anak muda berusia antara 23-36 tahun atau generasi milenial. Adapun ketujuh staf khusus baru yang diumumkan oleh Presiden Jokowi yaitu (kiri ke kanan) Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Adamas Belva Syah Devara, Gracia Billy Mambrasar, Putri Indahsari Tanjung, Angkie Yudistia, dan Aminuddin Maruf. Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris (Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Dengan menulis surat terbuka di akun Instagram, Belva memutuskan untuk tidak lagi membantu Jokowi dalam memberikan saran bagi pembangunan Indonesia.

Belva tak ingin, adanya persepsi publik mengenai dirinya dan Ruangguru soal kartu prakerja dapat memecah konsentrasi Jokowi saat menangani corona atau Covid-19.

Selanjutnya, kontroversi yang dibuat oleh Andi Taufan.

Dilansir oleh Kompas.com, Andi Taufan sempat ketahuan mengirim surat berkop Sekretariat Kabinet (Setkab).

Baca: Pernyataan Lengkap Andi Taufan Garuda Putra Mundur Dari Staf Khusus Presiden Jokowi

Baca: Stafsus Milenial Andi Taufan Mundur, Pengamat: Bukan Berarti Permasalahan Selesai

Di mana surat tersebut kemudian dikirim ke camat seluruh Indonesia.

Dalam surat yang ditulis, Andi Taufan meminta agar para camat bisa membantu perusahaan miliknya, PT Amartha.

Para camat diminta dapat membantu dalam memberikan pengetahuan pada masyarakat desa.

Serta untuk mendata kebutuhan alat pelindung diri (APD) di Puskesmas terkait pandemi Covid-19.

Founder dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (KOMPAS.com/MUTIA FAUZIA) ((KOMPAS.com/MUTIA FAUZIA))

Dari tindakan itu publik menilai Andi Taufan menggunakan konflik kepentingan di dalam surat yang dikirim.

Karena dianggap menggunakan jabatan sebagai stafsus untuk melancarkan perusahaannya dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19.

Relawan Desa Lawan Covid-19 merupakan program milik Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Baca: PAN: Stafsus Milenial Merepotkan Presiden, Lebih Baik Mundur Saja

Baca: Istana: Jokowi Terima Alasan Pengunduran Diri Andi Taufan dari Stafsus Presiden

Setelah ramai menjadi perbincangan, Andi Taufan menyampaikan permintaan maaf pada publik.

Pihak istana juga memberikan teguran keras terkait surat yang dibuat oleh Andi Taufan.

Hingga akhirnya, Andi Taufan menyusul Belva untuk mengundurkan diri dari stafsus milenial Jokowi.

Diketahui, Andi Taufan mundur dari stafsus, pada Jumat (24/4/2020).

(Tribunnews.com/Febia Rosada, Kompas.com/Dani Prabowo/Muhammad Idris)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini