Tentang Batu Berak
Dikutip dari Kids.grid.id, Batu Berak pertama kali ditemukan oleh Badan Rekonstruksi Nasional (BRN) pada 1951.
Setelah ditemukan, situs megalitik tersebut kemudian diteliti seorang arkeolog bernama Prof Dr Aris Soekandar.
Penelitian tersebut dilakukan sejak tahun 1980.
Hasil penelitian menemukan fakta, situs Batu Berak dulunya ternyata merupakan tempat pemujaan.
Sebelumnya, situs bersejarah tersebut sempat diduga merupakan pemakaman pada zaman animisme.
Selain itu, penelitian tersebut juga menemukan beberapa jenis peninggalan berupa dolmen, menhir, batu datar, keramik baik lokal maupun asing.
Selain itu, ditemukan pula manik-manik kaca dan juga batu, batu umpak, dan batu lumpang yang dibangun di bukit kecil dan dikelilingi sungai, sawah, dan empang.
Luas seluruh komplek situs megalitik Batu Berak ini diperkirakan mencapai 3 hektare.
Sejauh ini, situs Batu Berak sudah mengalami empat tahap pemugaran sejak tahun 1984 hingga 1989.
Setelah dipugar, pada tahun 1989, kompleks situs Batu Berak akhirnya dibuka untuk umum.
Situs megalitik bersejarah tersebut terbuka untuk penelitian atau kunjungan wisata untuk masyarakat luas.
Saat ini, Batu Berak adalah cagar budaya yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung dan bekerjasama dengan Badan Suaka Purbakala Banten.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kids.grid.id/Rahwiku Mahanani)