TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam sepekan ini media sosial digegerkan dengan tayangan live Instagram yang menunjukkan aksi tiga remaja putri berjoget mengiringi lagu.
Yang menjadi sorotan, ketiganya tampak memamerkan bagian tubuhnya dan membuka pakaian dalam yang mereka kenakan serta buka bra.
Setelah video tersebut viral di media sosial, ketiganya kini telah diciduk pihak kepolisian.
Tiga gadis remaja yang kabarnya siswi SMA tersebut diduga merupakan warga Kabupatan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Namun aksinya tersebut dilakukan di sebuah Wisma di Palangkaraya.
Tanggapan LPAI
Terkait hal tersebut, Kabid Pemantauan dan Kajian Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Reza Indragiri Amriel angkat bicara.
Menurut dia, dari ulah ketiga gadis remaja itu terlihat ada tanda=tanda cybersex mirip live show by request.
"Di Barat, ini sudah sejak lama menjadi kegiatan komersial. Work from home dalam wujud hina-dina," ujar Reza, Sabtu (25/4/2020) kepada Tribunnews.com.
Boleh percaya boleh tidak, menurut Reza, sejak wabah Covid-19 ternyata konsumsi pornografi komersial meningkat tajam.
"Siapa tahu, kejadian di Palangkaraya tersebut terinspirasi oleh tren tersebut," ujarnya.
Menurut dia, kalau aksi ketiga gadis remaja itu memang ada unsur komersial (promosi, teaser, dan sejenisnya), maka motifnya adalah instrumental.
Yakni memperoleh manfaat dari pelanggaran hukum yang mereka lakukan.
"Tapi kalau sebatas iseng, apa boleh buat, sebagian orang mendemonstrasikan watak narcistik mereka dengan cara eksibisionisme (mempertontonkan bagian tubuh yang sensitif ke org lain)," ujar Reza.