TRIBUNNEWS.COM - Simak profil Ki Hajar Dewantara, yang merupakan pelopor pendidikan di Indonesia sekaligus pendiri Taman Siswa.
Tepat pada hari ini, setiap 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Tanggal 2 Mei merupakan kelahiran Bapak Pendidikan Nasional, yakni Ki Hajar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara lahir di Pakualaman pada 2 Mei 1889.
Dilansir wikipedia.org, bagian dari semboyan ciptaannya adalah Tut Wuri Handayani.
Slogan tersebut menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.
Namanya diabadikan sebagai nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara.
Sementara potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun 1998.
Baca: Hari Pendidikan Nasional: Kumpulan Kata-kata Motivasi dan Kutipan Populer dari Ki Hajar Dewantara
Baca: Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional, Cocok untuk Update Status WhatsApp, Instagram, dan Facebook
Taman Siswa
Ki Hajar Dewantara mulai mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah yang ia dirikan, yakni National Onderwijs Institut Taman Siswa atau Perguruan Nasional Taman Siswa.
Beliau mendirikan organisasi Taman Siswa di Yogyakarta pada 3 Juli 1922.
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (2/5/2020), berasal dari Taman Siswa inilah semboyan-semboyan dari Ki Hajar Dewantara diperkenalkan.
Semboyan itu adalah "ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani."
Artinya adalah di depan memberi contoh atau teladan, di tengah memberi semangat, di belakang mendukung atau memberi dukungan.
Atas jasa-jasanya yang telah merintis sistem pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara ditetapkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 305 Tahun 1959 pada Tanggal 28 November 1959.
Selain itu, hari kelahirannya juga ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional sesuai Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959.
Beliau meninggal dunia di Yogyakarta pada 26 April 1959 dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata.
Baca: Sejarah Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang Jatuh pada Tanggal 2 Mei
Baca: Peringati Hardiknas 2020, Pemerintah Diminta Perhatikan Sekolah Swasta Terdampak Pandemi Covid-19
Dikutip dari Kompas.com, pada masa Orde Baru, ada beberapa pihak yang merasa keberatan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional tersebut.
Mereka berpendapat Ki Hajar Dewantara bukanlah satu-satunya tokoh pendidikan nasional di Indonesia.
Namun, aksi penolakan tersebut tampaknya tidak berdampak apapun.
Hingga saat ini, Pemerintah masih memperingati tanggal 2 Mei setiap tahunnya sebagai Hari Pendidikan Nasional.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah, Kompas.com/Aswab Nanda Prattama)