"Dua orang itu dari Jakarta dan Bogor. Mereka sudah hampir selesai masa karantinanya," jelasnya.
Daya Tarik Tersendiri
Sugito menuturkan selama Pandemi Corona komplek wisata Lembah Asri Serang tutup.
Oleh sebab itu didirikannya tenda dome untuk tempat karantina dimanfaatkanmya untuk promosi.
"Selama pandemi corona kami tutup. Kami tidak enak kalau buka ya sekalian saja promosi, " tuturnya.
Tempat karantina di tengah hutan ternyata tidak membuat takut para pemudik.
Baca: Jasa Travel Gelap Jaring Calon Pemudik Lewat Facebook, Tarifnya Rp 500 Ribu Sampai Tujuan
Dinginnya udara di hutan pinus komplek wisata Lembah Asri Serang justru menjadi daya tarik masyarakat dari luar kota meminta untuk dikarantina di tempat tersebut.
Baca: Kisah Andreas Tertipu Sindikat Perdagangan Masker, Uang Rp 847 Juta Melayang
"Banyak orang luar kota yang ingin dikarantina di lokasi tersebut, " kata dia.
Namun pemerintah desa menolak jika menerima masyarakat dari luar kota bukan dari desanya.
Hal ini dikarenakan anggaran desa yang dikeluarkan tidak cukup untuk menampung pemudik yang datang ke Purbalingga.
"Kalau bukan dari desa Serang kami menolak.
Karena ada biaya yang dikeluarkan," terangnya.
Ia menuturkan tenda karantina tetap masih dipasang hingga sebulan ke depan.
Hal ini untuk antisipasi adanya pemudik saat lebaran.