Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta data pemerima bantuan sosial (bansos) dibuka secara transparan kepada masyarakat.
Data yang transparan, kata Jokowi, dimaksudkan agar tak timbul kecurigaan di masyarakat. Selain itu, apakah data tersebut benar-benar ditujukan bagi warga terdampak Covid-19.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan arahan dalam rapat terbatas Laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/5/2020).
"Saya juga minta data penerima bansos dibuka secara transparan. Siapa yang dapat, kriterianya apa, jenis bantuannya apa, sehingga jelas tidak menimbulkan kecurigaan-kecurigaan dan kita bisa melakukan segera koreksi di lapangan," kata Jokowi.
Baca: Jokowi Ingatkan Daerah yang Terapkan PSBB Harus Punya Target yang Terukur, Apa Saja Contohnya?
Baca: Jokowi Soroti Masalah Isolasi Pasien, yang Positif Covid-19 Saja Bisa Lari Dari Rumah Sakit
Kepala Negara juga meminta jajarannya segera mendistribusikan bansos kepada masyarakat.
Tentunya, bantuan itu diatur secara baik sehingga bisa diterima oleh masyarakat minggu ini.
Jokowi juga menginstruksikan Menteri Sosial Juliari Batubara bersama pemerintah daerah mengawasi penyaluran bansos di lapangan.
Selain itu, Jokowi menegaskan harus ada solusi untuk warga miskin yang belum menerima bansos.
"Saya minta Mensos, juga gubernur, bupati, wali kota, camat, sampai kepala desa bisa turun ke lapangan menyisir. Saya minta juga diberi fleksibilitas kepada daerah agar kalau ada warga yang miskin yang belum dapat (bantuan,red) segera bisa dicarikan solusinya," tegas Jokowi.