News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Soal Perawat Meninggal karena Corona, PPNI Ungkap Cara Hargai Tenaga Medis: Agar Kerja Kami Ringan

Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perawat rumah sakit Royal Surabaya meninggal akibat Covid-19. Perawat bernama Ari Puspita Sari, S.Kep., Ns. itu dalam kondisi hamil 4 bulan.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah menyebutkan cara masyarakat dapat mengapresiasi kerja tenaga medis.

Menurut dia, cara tersebut sederhana saja yaitu dengan mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO).

Hal itu ia sampaikan menyusul kabar duka meninggalnya seorang perawat di RS Royal Surabaya, Ari Puspita Sari.

Ketua Umum PPNI Harif Fadhillah mengungkapkan kondisi perawat menghadapi pandemi Virus Corona saat ini, Senin (18/5/2020). (Capture Youtube KompasTV)

 

Saat meninggal dunia Ari berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) Virus Corona dan sempat menjalani perawatan isolasi.

Dikutip TribunWow.com, awalnya Harif Fadhillah menuturkan bagaimana kondisi para tenaga medis saat ini melawan pandemi Virus Corona, terutama pada perawat.

Ia menyebutkan selama pandemi melanda Indonesia, sudah 20 perawat meninggal dunia.

Harif menuturkan sejumlah rumah sakit memang mengalami keterbatasan tenaga kerja.

"Sulit untuk rumah sakit melakukan rolling karena keterbatasan di rumah sakit itu," papar Harif Fadhillah, dalam tayangan Kompas TV, Senin (18/5/2020).

"Kemudian juga setelah melakukan pelayanan dia harus karantina, jadi memang ini sesuatu yang tidak mudah bagi manajemen rumah sakit melakukan rolling," lanjutnya.

Harif menyebutkan sempat mengusulkan agar ada relawan perawat dari tiap daerah.

Baca Selengkapnya >>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini