TRIBUNNEWS.COM - Pencegahan penyebaran virus corona dilakukan dengan meniadakan aktivitas yang menimbulkan kerumunan massa atau orang dalam jumlah banyak.
Sehingga, kegiatan keagamaan yang biasanya dilakukan bersama dalam jumlah orang yang banyak orang di Indonesia pun dilakukan pembatasan, dengan penyesuaian masing-masing.
Terkait dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 H, pemerintah memutuskan untuk melarang salat id berjamaah dalam jumlah banyak atau masif.
Terkait dengan pelarangan tersebut, muncul persepsi lain dan kali ini datang dari elemen Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca: Mahfud MD Beri Jawaban Atas Kekecewaan MUI Soal Masjid Ditutup Tetapi Mall Tetap Dibuka
Bahkan dari elemen MUI tersebut juga menilai, ada anomali kebijakan pemerintah dalam penanganan virus Corona.
"Yang menjadi pertanyaan mengapa pemerintah hanya tegas melarang orang untuk berkumpul di masjid, tapi tidak tegas dan tidak keras dalam menghadapi orang-orang yang berkumpul di pasar, mal, bandara, kantor dan pabrik?" kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas.
Kekecewaan memang sudah muncul di tengah masyarakat, seperti apa yang diresahkan oleh Sekjen MUI tersebut.
Demi meredam rasa kekecewaan tersebut, tokoh agama kondang, Ustaz Yusuf Mansur memberikan saran dan pendapatnya.
Baca: MUI Pertanyakan Sikap Pemerintah yang Tegas Larang Kumpul di Masjid Tetapi Tak Larang Belanja di Mal
Baca: MUI Jakarta Imbau Warga Lakukan Halalbihalal Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19 Lewat Media Sosial
Melalui kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis (21/5/2020), Ustaz Yusuf Mansur juga menilai tidak ada jalan lain untuk mengobati kekecewaan umat Muslim.