Dari sekitar 500 warga binaan yang ditampung, sekitar 230 warga binaan adalah penyandang masalah sosial dengan kategori total care.
" Mereka hanya bisa tidur dan seluruh keperluan dari makan, minum, kebersihan badan, diurus oleh petugas di sini," lanjut Daniel.
Tribunnews.com dapat menyaksikan secara langsung warga binaan yang menjalani total care. Mereka terlihat hanya bisa tidur di tempat tidur mirip di bangsal besar tanpa sekat.
Sebagian ada yang bisa berjalann pincang, memakai kursi roda dan berjalan ngesot. "Itu warga binaan yang pas datang ke sini dengan kondisi stroke berat. Sekarang sudah bisa berjalan meski tertatih-tatih," ujar Kepala Satpel Pelayanan, Sinta.
Tribunnews.com sempat terkaget begitu memasuki Panti Bina Laras Harapan Sentosa 2. Terlihat puluhan orang berseragam ungu dan merah pada Jumat (22/5/2020) sedang berbaris tak teratur di halaman panti.
Sebagian lagi bergerombol dan bercengkerama.
"Selamat datang. Mereka ini adalah warga binaan kami. Di Panti Laras adalah panti yang menampung warga binaan yang mengalami gangguan jiwa kategori stabil," ujar Kepala Satuan Pelaksana Pembinaan Panti, Riyanto.
Menurut Riyanto, di Panti Laras 2 menampung sebanyak 560 warga binaan.
Sebagian besar adalah warga terlantar yang tak punya keluarga.
Mereka ditampung sekaligus dibina dengan berbagai pelatihan keterampilan.
"Kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada masyarakat yang telah menyumbang melalui KitaBisa.com dan Tribunnews.com . Sumbangan obat dan suplemen ini sangat bermanfaat bagi warga binaan kami. Apalagi di tengah pandemi, kami harus menjaga kesehatan warga binaan yang jumlahnya 560 orang ini agar tidak tertular Covid-19," ujar Riyanto.
Beberapa warga binaan yang kejiwaannya telah stabil, mendatangi tim Tribunnews.com. Mereka mengajak berbincang dan mengajak berfoto.
Bahkan ada yang beberapa merajuk minta diantar pulang, namun saat ditanya tak tahu alamat rumahnya.
"Meski fisiknya dewasa, mereka ini kemampuan berpikirnya dan kelakuannya seperti anak-anak. Mereka mengalmi seperti ini karena adanya gangguan kejiwaan yang harus diobati dan dilatih setiap hari," ujar petugas kesehatan Panti Laras 2, Didi Pontry.