TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang perempuan berkacamata dan bermasker medis tampak tergesa-gesa masuk ke dalam rutan Gedung Merah Putih, KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (24/5/2020).
Di tangan kirinya ada tentengan plastik putih berisi dua kardus makanan dan beberapa buah anggur hijau segar di styrofoam kecil. Di bahu kirinya, ada tas belanjaan berwarna hijau.
Lantaran hantaran makanan yang dibawanya sudah melewati batas waktu yang ditentukan yakni pukul 08.00 -09.30 WIB, alhasil makanan yang dibawanya ditolak oleh petugas rutan KPK.
Baca: Salut, Kepala Satgas Covid-19 Dua Bulan Tidak Pulang dan Rayakan Idul Fitri di Kantor BNPB
Selama kurang lebih 15 menit, perempuan tersebut memohon pada petugas KPK agar makanan yang dibawanya bisa lolos diberikan ke tahanan KPK. Beberapa kali dia memelas dengan suara lirih.
"Ayo dong pak, mohon bisa masuk ke dalam. Saya minta maaf saya telah sampai disini. Saya mohon sekali, ini hanya puding dan anggur untuk Lebaran. Bukan cuma buat satu tahanan, tapi untuk tahanan yang lain juga. Tolong ini diberikan ke keluarga saya yang didalam," pinta perempuan itu di depan loket penjagaan.
"Tidak bisa bu, bawa pulang saja," jawab petugas loket.
"Saya mohon deh pak, ini kan makanannya sudah sampai disini. Masak gak bisa sih, apa saya harus nangis disini? Saya mohon sekali ini diterima, masukkan ke rutan untuk keluarga saya dan tahanan lain," mohon perempuan tersebut.
Tetap saja, petugas KPK tidak mau mengabulkan permintaan perempuan tersebut. Sudah patah arang, perempuan itu hendak memberikan makanan yang dibawanya ke petugas rutan. Kembali petugas menolak.
Baca: Salat Id di Alun-alun Karanganyar DIbatalkan Sehari Jelang Idulfitri, Ini Penjelasan Bupati
"Ya sudah ini buat bapak saja, biar tidak mubazir," singkatnya.
"Bawa pulang saja bu, terima kasih," jawab petugas rutan.
"Sudah bu, dibawa pulang saja makanannya," tambah seorang satpam KPK.
Akhirnya perempuan tersebut menyerah, dia keluar rutan dengan penuh kecewa.
Membawa kembali puding dan anggur yang sebenarnya akan diberikan ke keluarganya yang berada di rutan KPK.
"Sudah-sudah kalian mau apa, saya mau pulang," jawab perempuan itu sembari menghindari kerumunan awak media.
Perempuan dengan rambut sebahu ini tidak mau membeberkan dia membawa makanan untuk tahanan atas nama siapa.
Dia terus bungkam sambil masuk ke dalam mobil putih yang terparkir tidak jauh dari rutan.
Untuk diketahui meski berada di dalam rutan KPK, lembaga antirasuah tetap memfasilitasi para tahanan untuk merayakan Idul Fitri 2020 di tengan pandemi corona yang jatuh hari ini, Minggu (24/5/2020).
Mengawali hari Lebaran, para tahanan KPK bisa melaksanakan salat Id di masing-masing rutan.
Selanjutnya mereka merayakan Lebaran secara online bersama keluarga besar masing-masing, pukul 08.00-13.00 WIB. Setiap tahanan diberi durasi 30 menit.
Selain itu, keluarga tahanan juga diberi kesempatan untuk memberikan hantaran makanan dan baju Lebaran. Semuanya dimasukkan dalam box khusus mulai pukul 08.00 WIB - 09.30 WIB.
Makanan itu lebih dulu dilaporkan ke petugas KPK diperiksa kemudian dimasukkan dalam sebuah box. Nantinya petugas KPK akan mendistribusikan masing-masing box tersebut ke para tahanan.
Box plastik kecil yang sudah siap diberikan ke para tahanan disusun dengan rapi lalu dibawa menggunakan troli kecil oleh dua orang petugas masuk ke dalam areal rutan.