TRIBUNNEWS.COM - Berikut cara menentukan arah kiblat saat matahari berada di atas ka'bah pada 27 dan 28 Mei 2020.
Seperti yang diketahui, bahwa kiblat adalah acuan bagi umat Islam saat melaksanakan shalat.
Dikutip dari edukasi.sains.lapan.go.id, akan terjadi fenomena matahari berada tepat di atas Ka’bah pada Rabu, (27/5/2020) pukul 16.18 WIB bertepatan dengan 4 Syawwal 1441 Hijriah.
Kemudian, pada Kamis, (28/5/2020) pada saat tengah hari yakni pukul 12.27 Waktu Saudi atau 9.27 Universal Time.
Baca: Cara Mencocokkan Arah Kiblat Ketika Matahari di Atas Kabah 27 dan 28 Mei 2020
Baca: Fenomena Matahari di Atas Kabah Terjadi Pada Rabu, 27 Mei 2020 Pukul 16.18 WIB
Fenomena ini juga akan terjadi kembali pada Rabu, 15 Juli 2020 pukul 16.27 WIB yang bertepatan dengan 24 Zulqa’dah 1441 Hijriah.
Bagi wilayah yang dapat menyaksikan Matahari ketika berada tepat di atas Ka’bah, seluruh bayangan benda yang tegak lurus permukaan Bumi akan menghadap ke arah kiblat.
Fenomena inilah yang disebut sebagai Kulminasi Agung atau disebut juga Rasdul Qiblah Global.
Terjadinya dua kali kulminasi matahari berada tepat di atas ka'bah ini dikarenakan sumbu rotasi Bumi yang miring 66,6˚ terhadap orbit Bumi, sehingga mengalami pergerakan semu tahunan yang bervariasi antara 23,4˚ Lintang Utara pada 21 Juni hingga 23,4˚ Lintang Selatan pada 21 Desember.
Secara geografis, Ka’bah terletak di 21,42˚ Lintang Utara dan 39,83˚ Bujur Timur sehingga ada waktu ketika Matahari terletak di atas Ka’bah ketika tengah hari.
Sebelumnya, Ahli ilmu falak Dr. Muh. Nashirudin, MA. M. Ag. dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta telah memberikan penjelasannya kepada Tribunnews.com melalui pesan suara, Selasa (26/5/2020).
"Dalam ilmu falak, kita mengenal ini sebagai Istiwa' A'dham, atau Rashdul Qiblah Global," terang Nashirudin.
Momentum ini bisa dimanfaatkan umat Islam untuk mengecek kembali kesesuaian arah kiblat.
Lantas bagaimana metode yang digunakan?
Berikut ini cara yang bisa digunakan untuk menentukan arah kiblat: