Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengatakan pihaknya menerima lebih dari dua ribu pengaduan terkait penyaluran BLT Dana Desa.
"Soal BLT Dana Desa kami terima banyak pengaduan per April saja ada 2100 pengaduan. Masyarakat banyak yang resah dengan penyelewengan BLT Dana Desa yang tidak tepat sasaran," ujarnya dalam sebuah diskusi online dengan tema : efektivitas Social Security NET dalam mengatasi dampak virus corona atau Covid-19, Sabtu (30/5/2020).
Budi Arie mengaku pernah melakukan sidak langsung di daerah Jawa Barat dan menemukan BLT Dana Desa diselewengkan oleh sejumlah oknum sehingga masyarakat hanya menerima Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu.
Padahal seharusnya, setiap keluarga penerima memperoleh uang tunai Rp 600 ribu tiap bulan selama tiga bulan yang direncanakan April sampai Juni 2020.
"Kalau ditemukan oleh aparat hukum soal penyelewengan BLT Dana Desa silahkan ditindak. Itu uang rakyat, hak rakyat. Pihak yang merampas hak rakyat harus berhadapan dengan hukum," tegasnya.
Terakhir Budi Arie mengimbau warga yang mengetahui adanya penyelewengan bisa melapor melalui aplikasi JAGA BANSOS yang sudah diluncurkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi disertai bukti yang lengkap.
Lebih lanjut Budi Arie berujar negara dimanapun di dunia ini tidak ada yang siap menghadapi kondisi saat ini, di tengah pandemi virus corona.
Baca: Mulai Makan Korban, Satu Orang Tewas Tertembak di Detroit dalam Aksi Protes Kematian George Floyd
Pemerintah Indonesia sendiri, menurutnya telah melakukan segala cara dan upaya untuk melawan corona.
"Kuncinya adalah kedisiplinan kita semua, butuh percepatan dalam penanggulangan corona jangan sampai terus meluas. Kita harus waspada," singkatnya.