News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polsek Daha Selatan Diserang

Peneliti Terorisme Sebut Pelaku Penyerangan Polsek Daha Selatan Teroris Terlatih Jaringan JAD

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peneliti terorisme dan intelijen dari Universitas Indonesia (UI), Ridlwan Habib.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Intelijen Ridlwan Habib menilai pria bersamurai yang membakar mobil patroli dan menyerang dua anggota Polsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel) adalah seorang teroris terlatih.

"Ini merupakan serangan terorisme terlatih dan terkoordinasi, bukan lone wolf," ujar Ridlwan Habib, kepada Tribunnews.com, Senin (1/6/2020).

Menurut Ridlwan Habib, kelompok penyerang sengaja memilih waktu dini hari untuk mencari kelengahan polisi.

"Sasaran mereka polisi karena dianggap sebagai thaghut, musuh yang menghalangi cita-cita mereka menyebarkan faham ISIS," katanya.

Ridlwan Habib menilai dari pola serangan dan mental para penyerang, mereka sudah terlatih.

Baca: Dapat Buku Nikah, Zaskia Gotik: Mudah-mudahan Ini Pernikahan Pertama dan Terakhir Eneng

"Kelompok simpatisan ISIS di Kalsel merupakan jaringan JAD Kalimantan," ujar alumni S2 Intelijen UI tersebut.

Serangan ini menjadi bukti bahwa terorisme belum hilang di Indonesia.

Bahkan teroris masih melakukan serangan disaat virus corona mewabah.

"Para analis sudah meramalkan ini akan terjadi, apalagi setelah ada seruan resmi dari ISIS pusat tiga hari lalu," kata Ridlwan Habib.

Baca: RS Wisma Atlet Saat Ini Merawat 659 Pasien, 626 Orang Positif Covid-19 dan 33 Orang Berstatus PDP

Direktur The Indonesia Intelligence Institute itu mengingatkan adanya serangan serupa di tempat lain setelah Kalimantan Selatan.

"Polri harus bersiaga penuh, Polda-Polda di seluruh Indonesia wajib waspada terhadap kemungkinan serangan susulan," ujar Ridlwan Habib.

Kasus penyerangan di Polsek Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan, Senin (1/6/2020) dini hari tadi oleh pelaku yang diduga simpatisan ISIS menjadi perhatian Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.

Terlebih satu anggota Polri, Brigadir Leonardo Latupapua tewas akibat diserang pelaku‎ yang diketahui bernama Abdul Rahman (AR) menggunakan samurai hingga tergeletak bersimbah darah di SPKT Polsek Daha Selatan.

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis menyampaikan belasungkawa dan memberikan santunan bagi keluarga korban Brigadir Leonardo Latupapua.

Baca: Rusuh di Amerika Serikat: Jam Malam di Sejumlah Kota Diperpanjang, Tentara Garda Nasional Diturunkan

"‎Atas kejadian tersebut Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis turut berbela sungkawa dan juga memberikan santunan pada keluarga korban. Kapolri juga menaikkan pangkat setingkat lebih tinggi kepada korban," ucap Kabid Humas Polda Kalsel, M Rifai dalam keterangannya, Senin (1/6/2020).

Selain itu, Kapolda Kalsel juga mengunjungi rumah sakit di Desa Tumbukan Banyu, Daha Selatan dan rumah almarhum Brigadir Leonardo Latupapua untuk memberikan santunan bagi keluarga korban.

Brigadir Leonardo Latupapua merupakan pria kelahiran 8 Agustus 1989. Dia merupakan lulusan Sekolah kepolisian Negara Polda Kalsel angkatan 32 tahun 2008.

Diketahui kasus penyerangan Polsek Daha Selatan mengakibatkan tewasnya Brigadir Leonardo Latupapua dan mengakibatkan satu anggota Polri luka-luka.

Selain menyerang anggota, pelaku juga membakar mobil patroli.

Hingga kini motif penyerangan masih didalami oleh Polda Kalsel.

Sementara pelaku, Abdul Rahman tewas ditembak petugas lantaran melawan saat hendak ditangkap.

Dari lokasi kejadian, polisi menyita barang bukti berupa senjata tajam jenis samurai yang digunakan pelaku untuk menyerang anggota, bendera hitam identitas ISIS, satu lembar surat wasiat, dan lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini