Menurut saksi mata Warga Bayanan, Ramli, aksi penyerangan bersamaan dengan terbakarnya mobil patrol Polsek Daha Selatan.
“Saat itu sekitar pukul 01.30 lewat, kami fokus memadamkan api yang berkobar di mobil patroli,“ ujar Ramli dilansir dari banjarmasin.co.id.
Ada dua unit pemadam yang memadamkan api, yaitu BPK Bayanan dan BPK .
Dijelaskan, sebenarnya anggota BPK berniat menolong anggota Polsek yang dikejar.
Namun saat itu, pintu kantor Polsek dikunci pelaku dari dalam dan lampu sengaja dimatikan.
Baca: Dua Polisi Jadi Korban Penyerangan Polsek Daha Selatan, Satu Tewas dan Satu Luka-luka
Mengenai pelaku, Ramli mengatakan saat itu terlihat secara samar.
“Orangnya masih muda, rambut agak gondrong bergelombang, dan memegang samurai. Ada dari BPK berniat menolong, tapi dicegah karena pelaku bersenjatakan samurai,” katanya.
Menurut saksi, pelaku datang menggunakan kendaraan roda dua merek Honda Astrea Legenda.
Korban sendiri saat anggota BPK memadamkan api, sudah ditemukan terkapar di ruang SPKT.
Kapolres HSS AKBP Dedy Eka Jaya, saat dikonfirmasi wartawan di Mapolres Senin (1/6/2020) menegaskan bahwa pelaku penyerangan tersebut hanya satu orang.
“Saya tegaskan pelakunya hanya satu orang,” katanya.
Secarik Kertas
Dari peristiwa tersebut kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti berupa 1 bilah samurai, 1 kompang samurai, 1 unit sepeda motor , 1 anak kunci motor, 1 bendera hitam identitas ISIS berbentuk syal, 1 KTP, dan 1 lembar surat wasiat.
Dalam kertas yang ditandatangani orang yang mengaku Ana Abdurrahman itu mengataskan kelompok yang sedang memerangi thoghut dan mengaku sedang berjihad.
Baca: 2 Pria Serang Polsek Daha Selatan, 1 Polisi Tewas, Kantor Dirusak hingga Mobil Patroli Dibakar