News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat: Orang Melihat Risma Seperti Melihat Ahok, Diksi Kasar tapi Substansinya Kena

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma dinilai mirip seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tajahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma dinilai mirip seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tajahaja Purnama (BTP) atau Ahok.

Hal itu diungkapkan pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Agus Riewanto.

Agus menilai Risma dan Ahok sama-sama keras namun bersubstansi jelas.

"Orang melihat Risma seperti melihat Ahok, diksinya kasar, tapi substansinya kena," kata Agus kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Rabu (3/6/2020).

Selama dua periode menjabat Wali Kota Surabaya, Agus menilai Risma dapat diterima banyak kalangan.

"Selain itu dia vokal, berani, dan berintegritas," ungkapnya.

Pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Agus Riewanto. (Tribunnews/ISTIMEWA)

Baca: Tri Risma Pamit dari Jabatan Wali Kota Surabaya, Pengamat: Layak Naik ke Level Nasional

Agus menilai sosok Risma santun dalam berpolitik.

"Meskipun dikata orang kasar, tapi esensinya mengena," imbuhnya.

Agus menyebut pemimpin seperti Risma jarang dijumpai.

"Pemimpin seperti Bu Risma itu jarang, apalagi perempuan," kata Agus.

Diketahui, Risma pamit kepada warga Surabaya setelah dua periode menjabat.

Pamitan Risma ini disampaikannya saat berpidato di Hari Jadi Kota Surabaya ke-727 melalui media sosial milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Minggu (31/5/2020) lalu.

Agus menilai, sosok Risma bisa menjadi modal besar bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pemilu 2024 mendatang.

"Kalau bisa dimanfaatkan PDIP di Pemilu 2024 kan bisa menarik," ujarnya.

Baca: Khofifah Enggan Komentari 2 Mobil PCR yang Buat Risma Marah, Gugus Tugas: Kabupaten Lain Juga Minta

Menurut Agus, ciri pemimpin otentik dimulai dari bawah.

"Nah PDIP mestinya mencari kader yang begini untuk kancah nasional, bukan lagi era kader karbitan," ungkap Agus.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut Agus sebagai contoh pemimpin otentik dari bawah.

Jokowi terlebih dahulu menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta sebelum menjadi presiden.

Agus menilai, ada peluang Risma maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2022 mendatang.

"Bukan tidak mungkin, di level nasional langkahnya seperti Jokowi," ujarnya.

Agus menyebut posisi Gubernur DKI Jakarta bisa dikatakan posisi separuh presiden.

"Kebijakan nasional sangat terkait dengan Jakarta," ungkap Agus.

Agus mengungkapkan, Risma memberi banyak pengaruh dan inovasi selama menjabat Wali Kota Surabaya.

"Tidak hanya mempengaruhi Jawa Timur tapi juga nasional, kebijakan inovasi di Surabaya juga banyak dicontoh daerah lain," ujarnya.

Agus menyebut amat disayangkan jika karier politik Risma berhenti sebagai wali kota.

"Sayang kalau Bu Risma berhenti karier politiknya di Surabaya," ungkap Agus.

Agus mengungkapkan jika PDIP kehilangan sosok Risma maka dapat mengurangi masa pendukung PDIP.

Baca: Tangani COVID-19 Jatim, Gugus Tugas Serahkan Bantuan Langsung Alkes Hingga Robot Disinfektan

Sementara itu, Agus menilai karier lanjutan Risma tidaklah sebagai Gubernur Jawa Timur.

"Sudah ada Khofifah sebagai gubernur, tidak mungkin dua sosok kuat berada di wilayah yang sama," ungkapnya.

Namun sebelum menuju Pilpres 2024, Agus menilai Risma layak berada di posisi berlevel nasional.

"Bisa di kementerian, bisa di lembaga, atau di staf presiden," ujarnya.

Tanggapan Risma Soal Lanjutan Karier

Sementara itu banyak pihak yang penasaran ke mana langkah Risma bila telah selesai tugas sebagai wali kota.

Dilansir Surya.co.id, Risma mengaku masih belum berpikir langkah selanjutnya.

"Aku juga belum tahu. Mungkin nanti kurang satu bulan baru tak pikir," kata Risma seusai menyapa warga pada momentum Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-727 pada tahun 2020 ini, Minggu.

Risma mengaku belum memikirkan rencana langkahnya bakal ke mana setelah ini.

Apalagi, Risma mengatakan masih berfokus pada penanganan pandemi covid-19.

Risma masih berpikir penuh agar laju penyebaran virus Corona ini segera terputus, harapannya agar segera dapat mengakhiri wabah Covid-19 ini di Surabaya.

"Sekarang belum bisa mikir (langkah pasca purna tugas)," ungkapnya menambahkan.

Terkait langkah Risma, sejauh ini memang belum bisa diterka secara pasti.

Sebab, Risma dinilai sebagai pemimpin dengan banyak prestasi yang telah diraih selama memimpin Surabaya.

Prestasi Risma, tak hanya di level nasional bahkan juga di tingkat internasional.

Apalagi, karier politik Risma memang tak perlu diragukan lagi.

Saat ini, dia menjadi Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDIP.

Sebelumnya diberitakan Risma pamit kepada warga Surabaya setelah dua periode menjabat.

Pamitan Risma ini disampaikannya saat berpidato di Hari Jadi Kota Surabaya ke-727.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Surya.co.id/Yusron Naufal Putra)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini