"Gerhana bulan total kan bisa dilihat secara kasat mata, ini yang nantinya ada salat gerhana dan memperbanyak zikir dan tasbih," ucapnya.
"Namun untuk gerhana penumbra ada perbedaan, ada yang menganjurkan ada yang tidak," lanjutnya.
Baca: Aceh Diguncang Gempa M 4,8 Kamis 4 Juni, BMKG: Timbulkan Kerusakan di Sabang, Tak Berpotensi Tsunami
Menurut Fairuz, kebanyakan orang tidak dapat melihat secara kasat mata.
"Jadi sebagian saja yang mengerjakan (amalan saat gerhana), bagi yang mampu melihat fenomena gerhana," ungkapnya.
Penjelasan BMKG
Sementara itu BMKG mengungkapkan Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi bulan-matahari-bumi tidak persis sejajar.
Hal ini membuat bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi.
Akibatnya, saat gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redupdari saat purnama.
Dikutip dari laman BMKG, Gerhana Bulan Penumbra kan mulai pada Sabtu dini hari pukul 00.45 WIB.
Baca: Fenomena Langit Juni 2020: Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni hingga Gerhana Matahari Cincin 21 Juni
Waktu puncak Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi pada puku 02.25 WIB.
Adapun gerhana akan berakhir pada pukul 04.04 WIB.
Sementara itu BMKG mengungkapkan seluruh proses gerhana dapat dilihat di Asia.
Kemudian sebagian besar Australia bagian Barat, sebagian besar Afrika bagian Timur, dan Samudera Hindia.
Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Eropa, Afrika bagian Barat, Samudera Atlantik, dan sebagian kecil Amerika Selatan bagian Timur.