TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Urama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut maskapai penerbangan nasional Indonesia harus gagah perkasa meski digoncang wabah corona atau Covid-19.
Irfan bercerita nama Garuda Indonesia diberikan secara langsung oleh Presiden RI Soekarno.
Ia menganalogikan nama Garuda diberikan karena di lambang burung garuda ada Bhinneka Tunggal Ika.
Hal itu kemudian, ia tafsirkan sebagai mandat maskapai terbesar di Indonesia itu, untuk menyambungkan setiap perbedaan yang ada di nusantara.
Perbedaan antar provinsi, antar suku, antar bahasa, dan antar golongan.
Karena itu, menurut Irfan, apapun yang menerpa Garuda Indonesia, termasuk diterpa wabah corona, tak boleh mengendurkan optimisme di tubuh garuda.
"Garuda harus gagah perkasa," katanya.
Berikut petikan wawancara Tribun Network bersama Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra:
Bagaimana Anda melihat Garuda Indonesia?
Saya selalu menceritakan dan membanggakan gini. Garuda itu kan' sama BUMN dulu namanya perusahaan negara.
PLN, Perusahaan Listrik Negara. Pertamina, Perusahaan Minyak Nasional. Semen Indonesia, Krakatau Steel, Pupuk, PN Garam, Telkom, Pos, kenapa Garuda namanya bukan PT Pesawat Indonesia.
Baca: Rupiah dan Persepsi Pasar di Tengah Pandemi Coron
Tidak ada dokumentasi itu. Tapi saya coba menerawang, saya pengagum Bung Karno. Soekarno terlalu hebat. Saya cukup mengagumi Soekarno. Saya pengagum Jokowi. Saya coba melihat vision dia, pidato-pidatonya dia pada waktu itu.
Sesama anak ITB sorry, cara berpikir, lagu-lagunya, tengil-tengilnya anak ITB. Soknya anak ITB. Oh kira-kira menurut saya, Garuda Indonesia. Karena memang mandat kita. Di lambang garuda ada Bhinneka Tunggal Ika.
Kita memang punya mandat menyambungkan suku-suku di Indonesia, bangsa-bangsa di pulau-pulau.