News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Eksklusif Tribunnews

Dirut Irfan Setiaputra: Garuda Harus Tetap Gagah Perkasa

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjawab pertanyaan jurnalis saat melakukan sesi wawancara dengan Tribunnews.com di kantor Garuda Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (11/6/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Anda tahu orang Jawa melihat orang Sumatera pada waktu 1950an. Saya kawin tahun 1991, saya orang Solo semua keluarga saya orang Jawa. Istri saya orang Palembang. Waktu mau nikah, kamu yakin? Kayak kawin sama alien gitu ha-ha.

Tapi bayangkan kalau saya menikah pada 1950, dibilang sudah gila apa? Tapi kenapa berubah 1950-1990 itu orang cuma tanya kamu yakin, ya sudah saya doain.

Itu karena garuda, karena kita ketemu sama orang Medan, Ambon, saya tidak bayang tahun-tahun segitu ketemu orang Irian bagaimana reaksi orang Jawa. Sementara kau di Medan liat orang Jawa.

Ketika kita berinteraksi bertemu, ketika dulu kita liat orang bule ketakutan. Sampai hari ini semua ketemu. Hari ini mereka sudah tahu bahwa Bali itu bagian dari Indonesia. Karena garuda. Saya juga agak ngerti kenapa maskapai satunya merpati.

Muka pertama Indonesia ada di mana? Di pintunya garuda. Kalau dia lihat sudah nyebelin the whole pasti nyebelin. Anda lihat kan ada foto pakai APD. Banyak yang ngirim masuk kabin apa ICU.

Baca: 5 Aksi Unik Polisi Tangkap Penjahat, Nyamar Jadi Emak Berdaster & Ikut Suprise Ultah di Kos-kosan

Tapi yang saya maksud ini, saya melihat tidak bisa kita main stop saja. Kita masih terbang, saat yang lain tidak. Gagah perkasa kita.

Kita pernah menerbangkan empat orang ke Pontianak. Empat orang telepon saya, Ibu saya kemarin malam meninggal. Dan empat-empatnya adik kakak. Pagi itu sampai ke Pontianak. Ini bukan soal untung rugi lagi, ini soal mandat soal kewajiban yang bikin kita makin kempes ha-ha.

Tapi kita bukan company peminta-minta. Kita tidak mau. Kita akan berjuang dengan apa yang bisa kita lakukan.

Termasuk bilang sama penyewa pesawat, bos gua belum bisa bayar. Its very economical logic ketika saya putuskan potong gaji atau tunda bayar.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjawab pertanyaan jurnalis saat melakukan sesi wawancara dengan Tribunnews.com di kantor Garuda Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (11/6/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA (TRIBUN/DANY PERMANA)

Yang paling atas mesti kasih contoh. Kita yang paling besar, direksi, komisaris dipotong 50 persen. Sejak April, Mei, Juni.

Dan dalam beberapa Minggu ini saya mesti mengumumkan bahwa bulan Juli kita akan bayar penuh atau potongan ini diteruskan atau potongan ditambah. Paling tinggi 50 persen sampai 10 persen.

Kita mesti kasih contoh pengorbanan dan semangat. Dan menawarkan untuk orang dirumahkan. Kita juga selesaikan pilot yang kontrak. Kita juga dalam masa menawarkan pensiun dini.

Kalau Anda datang ke sini bulan Januari saya sudah sediakan kue, hari ini tidak. Makan sendiri-sendiri lah, makanya syawal haha. Pertumbuhan menjadi 10 persen. Ini kan sungguh berat.

Baca: FPKB Desak Ridwan Kamil Tinjau Ulang Kepgub Protokol Kesehatan Lingkungan Pesantren yang Memberatkan

Apa ini menjadi landasan untuk pemotongan gaji atau PHK pilot?

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini