“Gus, betulkah para pengebom itu mati syahid dan bertemu bidadari di surga?” tanya seorang wartawan kepada Gus Dur.
Kiai yang humoris itu pun menjawab, “Memangnya sudah ada yang membuktikan?”
“Tentu saja belum kan, ulama maupun teroris itu kan juga belum pernah ke surga.
Mereka itu yang jelas bukan mati syahid tapi mati sakit.
Dan kalau pun mereka masuk surga, mereka akan menyesal bertemu bidadari, karena kepalanya masih tertinggal di dunia dan ditahan polisi,” lanjutnya sambil cengengesan.
4. Humor Dapat Lupakan Kesulitan Hidup
Sekalipun pandangan matanya terganggu, Gus Dur dikenal sebagai humoris, saat berbicara dia selalu menyelipkan joke, cerita lucu, yang membuat pendengarannya tertawa.
Joke-jokenya itu disukai oleh banyak tokoh di dunia, tetapi tidak jarang yang banyak orang yang dibuatnya jengkel atas joke yang dilontarkannya.
"Gus, kok suka humor terus sih?" tanya seseorang yang kagum karena humor Gus Dur, selalu berganti-ganti.
"Di pesaantren, humor itu jadi kegiatan sehari-hari" Jawab Gus Dur.
"Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat." sambungnya.
6. Amerika & China Banyak Bicara Banyak Kerja, Kalau Indonesia?
Dikutip dari laman Nu Online, sosok Gus Dur pandai membuat guyonan karena dipengaruhi oleh tradisi pesantren yang suka bercanda.
Yang familiar di kalangan NU, salah satunya tentang karakter orang dari beberapa negara.