TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah membuat banyak hal mengalami penyesuaian. Banyak orang dan juga berbagai jenis pekerjaan terkena dampak secara signifikan.
Banyak orang kehilangan pendapatan dan penurunan kualitas kehidupan, termasuk para ustadz, guru ngaji majelis taklim dan para santri pondok pesantren.
Dampaknya masih terasa hingga hari ini di masa-masa awal new normal (kelaziman baru).
Setiap elemen masyarakat melalui berbagai cara dan kegiatan tergerak untuk melakukan penggalangan donasi bagi masyarkat yang terdampak wabah Covid-19, salah satunya yaitu Kompas TV dalam program Sahur Time sebagai tayangan dakwah Islam pada bulan Ramadhan 1441 H yang menggalang donasi untuk para guru ngaji, majelis taklim dan pondok pesantren terdampak virus Corona.
Pembawa acara Sahur Time, Syaifullah Amin, mengatakan donasi yang terhimpun dalam program tersebut sejumlah Rp. 881.148.036 dan akan disalurkan kepada para 3.000 penerima manfaat melalui NU Care-LAZISNU.
“Alhamdulillah, penggalangan donasi mencapai lebih dari 800 juta Rupiah dan disalurkan dalam bentuk Sembako melalui NU Care-LAZISNU, lembaga zakat yang akuntabel dan memang sudah berpengalaman menyalurkan amanah dari para donatur,” ucap Amin, saat hadir dalam penyaluran bantuan bersama NU Care-LAZISNU di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (19/06).
Amin menjelaskan, donasi diserahkan kepada penerima manfaat yang berhak dan dibagikan secara merata di daerah-daerah jaringan NU Care-LAZISNU di seluruh Indonesia.
“Harapannya, bekerjasama dengan LAZISNU dan jaringannya, pembagian donasi ini dapat membuat semakin meratanya distribusi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Terima kasih para pemirsa Sahur Time Kompas TV, amanhnya sudah kami salurkan kepada saudara-saudara yang berhak. Semoga berkah," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua NU Care-LAZISNU, Achmad Sudrajat, menyampaikan bahwa donasi tersebut sangat membantu kebutuhan ekonomi para guru ngaji, majelis taklim dan para santri di tengah pandemi.
“Donasi ini insya Allah sangat membantu dan manfaat. Karena, dari mana lagi penghasilan mereka para guru ngaji, majelis taklim dan juga santri di tengah pandemi seperti ini. Para guru ngaji misalkan, mendapat penghasilan lewat mengajar. Di tengah wabah ini, bagaimana mereka memenuhi kebutuhan ekonominya. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Kompas TV atas kerjasamanya,” kata Ajat, biasa disapa.
Ajat menambahkan, penyaluran bantuan tersebut merupakan bagian dari program NU Care-LAZISNU, yaitu 1 Juta Paket Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19.
“Penyaluran bantuan ini juga merupakan bagian dari program 1 Juta Paket Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19, yang sudah berjalan sejak awal-awal masa pandemi. Ya, semoga kita bersama bisa menghadapi dan melewati wabah ini, dengan bergotong royong, saling peduli dan saling membantu kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan,” pungkasnya.
Hadir pada kesempatan itu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) beserta DKM Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, jajaran pengurus dan manajemen NU Care-LAZISNU.