News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mimta WNI Jamaah Tabligh Bisa Dipulangkan, Pemerintah RI Suirati Menlu India 

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pihaknya melalui duta besar Indonesia untuk India sudah bersurat kepada Menteri Luar Negeri India pada 19 Juni lalu meminta agar warga negara Indonesia (WNI) jamaah tabligh yang berada di India dapat segera dipulangkan ke Tanah Air. 

Selain Indonesia, Retno menyebut beberapa dubes ASEAN lainnya turut bersurat ke India yakni Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. 

"Inti surat tersebut yaitu meminta informasi dan meminta jamaah tabligh dapat kembali ke negara masing-masing," ujar Retno, dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, di Jakarta, Senin (22/6/2020).

Menurut perempuan berkacamata itu, jumlah jamaah tabligh Indonesia di India mencapai 751 orang yang tersebar di 12 negara bagian. 

Baca: Menlu Retno Marsudi: Rencana Aneksasi Israel Saat Covid-19 Melipatgandakan Tekanan pada Palestina

Baca: Ketegangan India-China: Tiongkok Klaim Lembah Galwan, Salahkan India Atas Bentrokan di Perbatasan

Baca: Kemenag Tetap Bagikan Buku Manasik Haji Meski Menteri Agama Batalkan Keberangkatan Jemaah Tahun Ini

Hingga kini, pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dengan para jamaah tabligh yang berada di negara yang dikenal dengan Bollywood-nya tersebut. 

Retno mengatakan pemerintah juga berkoordinasi dengan sejumlah negara lain untuk penanganan lebih lanjut terkait warga negaranya masing-masing yang tergabung dalam jamaah tabligh di India. 

"Selain Indonesia, ada beberapa negara yang warga negara jemaah tablighnya juga masih di India yaitu, Bangladesh, Pakistan, Iran, Kazakhstan, Kirgistan, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, dan Brunei," kata dia.

"Kami akan terus berkomunikasi dengan pemerintah India dan berkoordinasi dengan negara-negara yang memiliki warga negara jamaah tabligh di India untuk penanganan lebih lanjut," tandasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini