News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pro Kontra RUU HIP

Ketua DPP PDIP Nilai Pembakaran Bendera Disengaja dan Terencana, Partai akan Ambil Langkah Hukum

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan kader PDI Perjuangan melakukan demonstrasi di depan kantor Polisi Resort (Polres) Metro Jakarta Timur, Kamis (25/6/2020). Aksi tersebut sebagai respon dari pembakaran bendera PDI Perjuangan yang dilakukan sejumlah peserta demonstrasi penolakan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan DPR Rabu (24/6/2020) kemarin. - Pembakaran bendera PDI Perjuangan dinilai sengaja dan sudah direncanakan, pihak partai akan tempuh jalur hukum dan minta diusut tuntas.

Pasalnya, pihak DPP PDI Perjuangan telah mengambil sikap dalam aksi pembakaran tersebut.

Meski demikian, Ganjar menyayangkan adanya tindakan pembakaran bendera partai dalam aksi demonstran.

"Kader jangan sampai terpancing pada provokasi itu. Jaga diri baik-baik."

Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo meminta agar para kader lainnya tak terprovokasi dan setuju membawa kasus pembakaran bendera partai ke ranah hukum. (Dok. Instagram @ganjar_pranowo)

"Serahkan kasus ini pada DPP, karena DPP PDIP sudah menyiapkan untuk mengambil langkah hukum," ujar Ganjar, dikutip dari Tribunjateng.com.

Tak hanya itu, Ganjar juga setuju dengan langkah partai untuk menyelesaikan kasus ini melalui jalur hukum.

Ganjar menyebutkan, langkah tersebut dinilai merupakan cara yang paling baik.

Ia mengatakan tidak masalah apabila setiap orang memiliki perbedaan pendapat terkait satu hal.

Baca: Minta PDIP Tak Lebay Soal Pembakaran Bendera, Ketua PA 212 : Kadernya Pernah Bakar Bendera Demokrat

Baca: Reaksi Para Tokoh PDIP soal Pembakaran Bendera saat Demo Tolak RUU HIP: dari Mega hingga Ganjar

Namun, saat melampiaskan perbedaan tidak dengan cara merusak atribut partai.

Ganjar pun merasa tengah ada pihak yang tak senang dengan kondisi politik sekarang.

"Tidak setuju boleh, tapi merusak janganlah."

"Ini pasti ada yang tidak suka dengan situasi kondisi politik yang berjalan hari ini, sehingga mereka ingin mendistorsi," tegas Ganjar.

(Tribunnews.com/Febia Rosada, Tribunjateng.com/Mamdukh Adi Priyanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini