Mereka mengamati dari kejauhan, bagaimana YDR dengan luka bacok berusaha memegang tangannya yang terluka parah.
Tak berselang lama kemudian, warga sekitar menghampiri YDR yang saat itu ambruk dan tergeletak di aspal.
Warga spontan menutupi YDR menggunakan kardus.
Sementara dilansir Kompas.com, dia sempat berusaha bangun, tetapi tidak dapat berdiri dengan sempurna hingga akhirnya hanya bisa terduduk sembari meluruskan kaki.
Berkaitan dengan Kericuhan di Green Lake City
Diduga pembacokan itu terkait kerusuhan yang terjadi di perumahan mewah Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Minggu (21/6/2020).
Lokasi perumahan itu hanya berjarak kurang lebih satu kilometer dari lokasi pembacokan.
Para perusuh menargetkan rumah Nus Kei yang berada di Cluster Australia nomor 52.
Kerusuhan diwarnai tembakan dan melukai dua orang, satpam hingga driver ojek online juga menjadi korban luka.
"Mereka mengamuk di rumah Nus Kei," ujar Heriyanto sekuriti setempat, Minggu (21/6/2020).
Mereka juga melepaskan tembakan.
Baca: Dipenjara Lagi, John Kei Diduga Jadi Otak Rencana Pembunuhan terhadap Pamannya, Nus Kei
Para pelaku membawa senjata tajam dan pistol, merusak hunian Nus Kei hingga kendaraannya.
John Kei dan puluhan anggotanya kini telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Mereka diamankan di Perumahan Tytyan Indah Blok N1 No 2 RT 03 RW 12, Kota Bekasi, Minggu (21/6/2020) malam.
Mereka ditangkap atas dugaan kerusuhan di Tangerang dan Jakarta Barat.
Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari, mengatakan kasus penangkapan John Kei dan anak buahnya ditangani langsung oleh Polda Metro Jaya.
Petugas Polres Metro Bekasi Kota hanya melakukan penjagaan.
”Kasus ini langsung ditangani Jatanras Polda Metro Jaya,” katanya.
Nus Kei: Salah Besar Kalau Orang-orang Bilang bahwa Saya dan John Kei adalah Dua Kelompok
Nus Kei menyebut hubungannya dengan John Kei merupakan hubungan keluarga yang sangat dekat.
"Kami ini punya hubungan keluarga yang sangat dekat antara paman dan ponakan," terangnya, dikutip Tribunnews.com dari tayangan YouTube tvOne, Selasa (23/6/2020).
"Jadi saya nggak punya masalah dengan beliau, mungkin saja beliau punya masalah dengan saya," imbuhnya.
Nus Kei juga berujar, setelah John Kei keluar dari Nusakambangan belum ada komunikasi terjalin di antara keduanya.
Hingga sampai perjalanan waktu, masalah pertikaian kelompok keduanya pun pecah.
Termasuk kericuhan yang terjadi di Green Lake City, Tangerang Kota, juga penganiayaan yang berakibat tewasnya satu anggota Nus Kei.
Nus Kei menambahkan walaupun tak menjalin berkomunikasi secara langsung dengan John Kei, namun ia sempat meminta tolong kepada teman, saudara, hingga keluarga.
"Saya memang sudah beberapa kali mengutus teman-teman, saudara, keluarga yang masih satu kampung untuk menghubungi beliau agar kami bisa bertemu, agar apa yang menjadi masalah kami dapat kami selesaikan bersama-sama," lanjut Nus Kei.
Pihaknya mengatakan memiliki niat, itikad, dan kemauan tersebut, namun ia tidak mengetahui apakah John Kei memiliki niatan yang sama.
"Saya memposisikan diri saya sebagai orang tua dia dan memang saya akan lakukan itu sampai kapanpun untuk niatan tersebut," lanjut Nus Kei.
Nus Kei juga menyebut hubungan kekeluargaan yang terjalin dengan John Kei seperti falsafah dari Maluku.
Ia menyebutkan antara dirinya dengan John Kei adalah satu keluarga, satu turunan, satu darah, dan tidak bisa dipisahkan.
"Salah besar nanti kalau orang-orang bilang bahwa saya ini dua kelompok, tidak kami ini adalah satu keluarga yang berselisih saja," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Wartakotalive/Desy Selviany) (Kompas.com/Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar/Rindi Nuris Veralosdera)