Jokowi kembali menegaskan, jika tidak ada perubahan signifikan dari para menteri, ia akan melakukan tindakan yang extraordinary.
"Bapak/ibu tidak merasakan itu, sudah, artinya tindakan-tindakan yang extraordinary keras, akan saya lakukan," ujar Jokowi.
Jokowi juga meminta agar para menteri bekerja lebih keras dan cepat di tengah pandemi Covid-19.
Selain itu, Jokowi juga merasa jengkel karena tidak ada progres yang signifikan dari kinerja para menteri terkait penanganan Covid-19.
"Saya harus ngomong apa adanya, nggak ada progress yang signifikan, enggak ada," ujar Jokowi.
Dalam rapat tersebut, Jokowi seakan tak sanggup menutupi rasa kecewa pada para pembantunya.
Bahkan nada bicara Jokowi beberapa kali sempat meninggi.
"Saya lihat, kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis, kata dia.
Kepala Negara juga menyinggung suasana krisis yang terjadi di Indonesia selama tiga bulan terakhir bahkan tiga bulan ke depan gara-gara pandemi Covid-19.
Jokowi mengatakan, semua pimpinan lembaga negara bertanggung jawab terhadap nasib 267 juta penduduk Indonesia.
Ia meminta agar ke-34 menterinya memiliki perasaan dan pengorbanan yang sama di tengah pandemi Covid-19.
"Tolong digarisbawahi dan perasaan itu tolong sama. Ada sense of crisis yang sama," ujar Jokowi.
(Tribunnews.com/Sri Juliati, Kompas.com/Ihsanuddin)