TRIBUNNEWS.COM - Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko menanggapi soal isu perombakan kabinet atau reshuflle pasca video kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipublikasikan.
Menurut Moeldoko, saat ini banyak pihak yang kerap memprediksi siapa saja yang akan terkena reshuffle kabinet.
"Sekarang ini memang banyak para peramal di luar, muncul peramal-peramal baru. Biasa, dinamika politik," kata Moeldoko, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Moeldoko mengatakan, sejatinya teguran reshuffle merupakan suntikan semangat dari presiden kepada para menteri agar bekerja lebih keras.
Apalagi pada masa krisis seperti saat sekarang ini.
Meski demikian, Moeldoko enggan berkomentar lebih lanjut terkait realisasi reshuffle.
Sebab, kata dia, kewenangan untuk melakukan reshuffle itu merupakan hak preroggatif presiden.
"Saya enggak bisa melampaui apa yang dipikirkan presiden, secara mutlak itu otoritas beliau dan hak prerogatif beliau.
"Jadi saya enggak punya kompetensi mengomentari hal itu," terangnya.
Baca: PAN: Jokowi Perlu Dengarkan Aspirasi Masyarakat Soal Reshuffle
Lebih lanjut, Moeldoko menyebut, apa yang disampaikan Jokowi adalah sebuah injeksi bagi para menteri untuk lebih memunculkan energi baru.
Pasalnya, menghadapi pandemi Covid-19 ini akan cukup lama menguras energi.
"Maka diperlukan suntikan agar terbangun energi baru yang positif," ujarnya.
Di sisi lain, Moeldoko menyebut, kinerja para menteri justru meningkat signifikan setelah diancam reshuffle oleh Presiden Jokowi.
Menurut Moeldoko, kerja para menteri semakin cepat untuk memenuhi target yang telah ditentukan oleh presiden.
Baca: Arief Poyuono Tak Anggap Jokowi Marah pada Para Menteri: Dia Ingin Memotivasi Anak Buahnya