News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kementan: Kita Tidak Overclaim, tapi Secara Laboratorium Kalung Ini Berpotensi Membunuh Virus Corona

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prototipe antivirus corona eucalyptus oleh Kementan.

Dalam berbagai studi dikatakan, obat ini hanya cukup 5-15 menit diinhalasi akan efektif bekerja sampai ke alveolus.

Artinya dengan konsentrasi 1 persen saja sudah cukup membunuh virus 80-100 persen.

Bahan aktif utamanya, terdapat pada cineol-1,8 yang memiliki manfaat sebagai antimikroba dan antivirus melalui mekanisme M pro.

M pro adalah main protease (3CLPro) dari virus corona yang menjadi target potensial dalam penghambatan replikasi virus corona.

Eucalyptus, Produk Antivirus Corona yang Diluncurkan Kementan (Tangkap layar akun YouTube Tribun Timur)

Penelitian menunjukkan Eucalyptol ini berpotensi mengikat protein Mpro sehingga menghambat replikasi virus.

Manfaat tersebut dapat terjadi karena 1,8 cineol dari eucalyptus disebut eucalyptol dapat berinteraksi dengan transient receptor potential ion chanel yang terletak di saluran pernapasan.

Terkait dengan banyaknya keraguan terhadap antivirus ini, Fadjry mengatakan, hingga saat ini, banyak negara yang berlomba-lomba menemukan antivirus corona, begitupun di Indonesia.

Baca: Kementan Dinilai Terlalu Cepat Klaim Kalung Antivirus Corona karena Uji Klinisnya Belum Tuntas

Baca: Komisi IX DPR RI Minta Kementan Lakukan Penelitian Lanjutan Soal Kalung Antivirus Corona

Baca: Kementan Luncurkan Kalung Antivirus Corona, Menko PMK: Perlu Ada Kajian yang Lebih Mendalam

Pemerintah melalui Kementerian dan Lembaga, terus mencoba mencari cara dan menemukan obat untuk mencegah serta menangani virus corona (Covid-19) yang masih mewabah di Indonesia.

"Ini bukan obat oral, ini bukan vaksin, tapi kita sudah lakukan uji efektivitas, secara laboratorium secara ilmiah kita bisa buktikan," ungkapnya.

"Paling tidak ini bagian dari upaya kita, minyak eucalyptus ini juga sudah turun menurun digunakan orang dan sampai sekarang tidak ada masalah."

"Sudah puluhan tahun lalu orang mengenal eucalyptus atau minyak kayu putih, meskipun berbeda sebenarnya, tetapi masih satu famili hanya beda genus di taksonomiā€ pungkas Fadjry.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini