TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menjadi salah satu menteri yang disorot setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu mengkritik penyerapan anggaran penanganan Covid-19 di bidang kesehatan sebesar Rp 75 triliun yang hanya terserap 1,53 persen.
Jokowi juga sempat menyinggung soal reshuffle atau kocok ulang kabinet sampai dengan pembubaran lembaga.
Meskipun, isu reshuffle itu kemudian dibantah oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
Setelah isu ini bergulir, nama Terawan santer diiusukan menjadi salah satu yang diperkirakan akan direshuffle, karena kemarahan Jokowi itu menohok langsung kinerja Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Terawan disebut-sebut menjadi nama pertama yang akan 'ditendang'.
Meski demikian, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan justru punya keyakinan berbeda.
Ia meyakini bahwa Terawan tidak akan kena reshuffle dari jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Menurut Zulkifli, Terawan adalah menteri kesayangan Presiden Joko Widodo sehingga mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto itu tidak mungkin ikut direshuffle.
Hal ini disampaikan Zulhas-–begitu Wakil Ketua MPR itu biasa disapa--saat menyampaikan pidato dalam acara peluncuran buku Menghadang Corona: Advokasi Publik di Masa Pandemi karya Saleh Daulay secara virtual, Jumat (10/7/2020).
Baca: Zulkifli Hasan Kepada Menkes Terawan: Saleh Daulay Sangat Kritis, Tapi Percayalah Dia Ini Tulus
Baca: Kepada Menkes Terawan, Wali Kota Ambon Jujur Minta Bantuan Mobil PCR, Ini Katanya
"Kalau isu soal reshuffle, percayalah Pak Terawan ini, enggak banyak orang yang tahu, ini menteri kesayangan Pak Jokowi. Jadi kalau ada reshuffle, insya Allah enggak mungkin di-reshuffle itu Pak Menteri Kesehatan," kata Zulhas.
Terawan sendiri hadir dalam acara yang diadakan Fraksi PAN DPR RI tersebut. Zulhas di awal acara menyapa Terawan sebagai sahabatnya.
"Pak Menteri, terima kasih atas kesediaan hadir dan selamat ulang tahun untuk ibu dan sehat selalu. Pak Menteri ini adalah sahabat saya," ujarnya.
Selain itu, Zulhas mengaku, belum lama ini diterima oleh Presiden Jokowi.
Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan bahwa Covid-19 ini awalnya krisis kesehatan, tapi berkembang menjadi krisis ekonomi.