News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembubaran Lembaga Negara

Alasan Jokowi akan Bubarkan 18 Lembaga Negara, Moeldoko Singgung Adaptasi hingga Bocorkan 3 Lembaga

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko

TRIBUNNEWS.COM - Setelah mengancam akan melakukan reshuffle kabinet, kini Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melontarkan ancaman terbaru.

Tak tanggung-tanggung, ada 18 lembaga negara yang menurutnya akan dibubarkan dalam waktu dekat

Jokowi menyebut bakal ada perampingan lembaga dan komisi negara dalam waktu dekat.

Bahkan Jokowi mengatakan, sejauh ini sudah ada 18 lembaga yang akan dibubarkan.

Tak tanggung-tanggung, ada 18 Lembaga negara yang menurut Presiden Jokowi akan dibubarkan dalam waktu dekat. (Twitter/jokowi)

Baca: Presiden Jokowi Bertemu Boy William Hingga Raffi Ahmad, Apa yang Dibahas?

Baca: Wacana Jokowi Bubarkan Lembaga Negara, MPR dan DPR Singgung Soal Nasib Pegawai

Kepala Staff Kepresidenan Moeldoko menjelaskan, alasan di balik rencana Presiden Jokowi membubarkan 18 lembaga negara.

Hal itu disampaikan Moeldoko dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Rabu (15/7/2020).

Di antaranya menurut Moeldoko, Jokowi mempertimbangkan masalah fleksibilitas dalam bekerja.

"Dalam konteks penyederhanaan birokrasi, maka presiden memikirkan bahwa struktur organisasi yang dibuat itu satu, harus memiliki fleksibilitas yang tinggi," kata Moeldoko.

Selain itu, Moeldoko menyebut, Jokowi juga mempertimbangkan masalah adaptasi.

Baca: Jokowi Disebut Ingin Menaikkan Popularitas Prabowo Subianto

Baca: Berapa Gaji Anggota BSANK? Satu dari 18 Lembaga yang Akan Dibubarkan Jokowi

Artinya, perlu adanya adaptasi dalam struktur pemerintahan dalam menghadapi perubahan dunia yang cepat.

"Yang kedua harus memiliki adaptif terhadap perubahan lingkungan," ujarnya.

Ia menambahkan, perampingan tersebut juga dilakukan agar lebih cepat dan efektif.

"Yang ketiga lebih bersifat sederhana agar kalau memiliki karakter-karakter seperti itu diharapkan nanti memiliki kecepatan," papar Moeldoko.

Menurutnya, Jokowi menilai bahwa kompetisi ke depan bukan antara negara besar dan kecil, tapi negara yang cepat dengan yang lambat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini