Pangi menyebut, secara minimalist winning coallition tidak ada yang terpenuhi.
"PKS atau Gerindra yang selama ini memimpin gerbong oposisi untuk melakukan perlawanan juga tidak ada," ungkapnya.
Diketahui, PDIP memiliki 30 kursi dari total 45 kursi DPRD Solo atau senilai 67 persen.
Sedangkan PKS memiliki 5 kursi.
PAN, Golkar, dan Gerindra, masing-masing memiliki 3 calon.
Adapun PSI memiliki 1 kursi.
Sedangkan untuk bisa mengusung calon, minimal koalisi harus memiliki 20 persen kursi di DPRD atau minimal 9 kursi.
Hingga saat ini, PKS kesulitan mencari 'gandengan' untuk membentuk koalisi melawan Gibran-Teguh.
Baca: Gibran-Teguh Belum Tentu Lawan Kotak Kosong, KPU: Satu Bakal Calon Independen Sedang Perbaiki Syarat
Jika tidak ada lawan dari parpol dan dari perseorangan atau independen, tidak menutup kemungkinan Gibran-Teguh akan melawan kotak kosong.
Akan tetapi hal tersebut tidak diinginkan oleh Pangi.
"Saya berharap Pilkada besok tidak melawan kotak kosong, saya berdoa itu jangan terjadi," ungkapnya.
Namun jika alau diciptakan calon boneka, Pangi menyebut hal tersebut juga bahaya.
"Seolah istana mendesain calon boneka, ada tuduhan macam-macam," imbuhnya.
"Baiknya memang kita berdoa untuk menyelamatkan wajah presiden, saya sebagai analis berharap betul ada lawan tanding walaupun tidak sebanding," ungkap Pangi menambahkan.