Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial ( Kemensos) menggelar Seminar Eksekutif Hasil Penelitian Bansos Covid-19 pada Kamis, (23/7/2020) di Jakarta Pusat.
Satu dari penelitian yang dipaparkan adalah terkait dengan Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial bagi keluarga terdampak virus corona atau Covid-19.
Baca: Kemensos Matangkan Opsi Penyaluran Bansos untuk TIngkatkan Realisasi Anggaran
Hasil penelitian dari peneliti Badrun Susantyo itu disaksikan oleh Menteri Sosial Juliari P Batubara beserta dengan jajarannya.
Peneliti menjelaskan latar belakang penelitian tersebut terutama yang diberikan bagi keluarga miskin dan rentan terdampak Covid-19.
Adanya target sasaran sekitar 9 juta kepala keluarga (KK) terdampak Covid-19 yang tidak menerima bantuan program keluarga harapan (PKH) dan program sembako.
Kemudian nominal bantuan berupa uang tunai senilai Rp 600.000 yang diberikan setiap bulan kepada satu keluarga selama tiga bulan.
Bantuan yang diberikan langsung oleh PT Pos Indonesia dan bantuan yang diberikan melalui transfer Bank Himbara.
"Metode penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, survei dilakukan dengan enumerator mengunakan computer assisted personal," ucap Badrun Susantyo dalam memaparkan hasil penelitiannya.
Ia menjelaskan populasi dalam penelitian ini adalah KPM yang menerima BST Kementerian Sosial.
Pengumpulan data ini dilakukan mulai tanggal 15 sampai 17 Mei 2020.
Data tersebut berasal dari 2.290 responden dari 12 provinsi dan 43 kabupaten/kota.
Hasil survei tersebut menjelaskan berapa lama Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terdampak Covid-19 menggunakan BST 600 ribu itu untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga.
Ia mengatakan hanya ada 1.02% dalam 5 Minggu ke atas, 10.31% dalam 4 Minggu, 22.36% dalam 3 Minggu.