News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Idul Adha 2020

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah sebelum Idul Adha 2020, Lengkap dengan Arab dan Latin

Penulis: Daryono
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah dan Arafah

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini bacaan niat puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah yang dikerjalan sebelum hari raya Idul Adha 2020. 

Sebagaimana puasa lainnya, puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah diawali dengan niat saat sahur dan kemudian berbuka saat waktu magrib. 

Puasa ini hukummnya sunnah, artinya bila dikerjakan mendapat pahala, bisa tidak dikerjakan tidak apa-apa. 

Puasa Dzulhijjah dikerjakan mulai tanggal 1 Dzulhijjah hingga 7 Dzulhijjah. 

Sedangkan, puasa Tarwiyah dikerjakan pada 8 Dulhijjah dan puasa Arafah dikerjakan pada 9 Dzulhijjah. 

Menurut Hasbullah Agus Sumarno, Penyuluh Agama Islam non PNS Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta, soal puasa Dzulhijjah selama 7 hari, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. 

Baca: Jadwal Buka Puasa Dzulhijjah Sabtu, 25 Juli 2020, Berikut Kapan Waktu Puasa Arafah dan Tarwiyah

Ada yang menganjurkan, ada yang tidak menganjurkan. 

"Di kalangan ulama memang ada beda pendapat soal puasa 7 hari ini, ada yang boleh, ada yang tidak boleh, ada yang dua hari saja. Yang jelas puasa tanggal 1-7 itu bentuk i'tibaq Rosul, menghargai dan menghormati jerih payah beliau (Nabi Ibrahim,-Red) dalam perjuangannya ingin memiliki anak, ingin punya anak sampai diperintahkan untuk disembelih tadi."

"Ulama-ulama sekarang ada yang menginginkan puasa itu dikerjakan, ada yang tidak. Kita kembalikan kepada kaum muslimin, apakah berpuasa tanggal 1-9, atau hanya tanggal 8-9. Artinya yang 7 hari tadi ditiadakan karena hadistnya memang agak lemah," ujar dia kepada Tribunnews.com, Kamis (24/7/2020). 

Adapun berdasarkan hadist Nabi Muhammas SAW, keutaamaan puasa Arafah dapat menghapus dosa selama satu tahun. 

Dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, muhammadiyah.or.id, berikut hadis Nabi yang menjelaskan puasa Arafah: 

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ ... ... ... عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ...[رواه مسلم وأحمد].

"Dari Abu Qatadah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw ditanya tentang puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: [Puasa hari Arafah itu] menghapus dosa-dosa satu tahun lalu dan satu tahun tersisa …" [HR. Muslim dan Ahmad].

عَنْ هُنَيْدَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنِ امْرَأَتِهِ عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ [رواه أبو داود وأحمد والبيهقي].

"Dari Hunaidah Ibn Khalid, dari istrinya, dari salah seorang istri Nabi saw [diriwayatkan bahwa] ia berkata: Adalah Rasulullah saw melakukan puasa pada sembilan hari bulan Zulhijah, hari Asyura, tiga hari setiap bulan, dan hari Senin dan Kamis pertama setiap bulan [HR Abu Dawud, Ahmad, dan al-Baihaqi].

Pelaksanaan Puasa Dzulhijjah dan Puasa Arafah

Lantas kapan melaksanakan puasa Arafah dan Dzulhijjah? 

Pada Selasa (21/7/2020), Kementerian Agama setelah menggelar Sidang Isbat, telah menetapkan hari raya Idul Adha 2020 atau tanggal 10 Dzulhijjah jatuh pada Jumat, 31 Juli 2020. 

Keputusan Kemenag ini sama dengan Maklumat Muhammadiyah yang juga menetapkan Idul Adha pada 31 Juli 2020. 

Dengan demikian, puasa Arafah dikerjakan pada Kamis, 30 Juli 2020. 

Sedangkan puasa Dzulhijjah bisa mulai dikerjakan Rabu, 22 Juli 2020. 

Niat Puasa Dzulhijjah

Sebelum melaksanakan puasa, terlebih dahulu melafalkan niat puasa. 

Berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah: 

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."

Niat puasa Tarwiyah:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”

Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa

Artinya: "Saya niat puasa Arafah, Sunah karena Allah Ta’ala."

Keutamaan Menjalankan Puasa Arafah

Berikut keutamaan menjalankan puasa Arafah, dirangkum Tribunnews dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum:

1. Menebus dosa tahun lalu dan akan datang

Jika kita yang penuh dosa, kemudian mendengar kabar akan mendapat ampunan, maka tak ada yang dapat diungkapkan kecuali kebahagiaan dan rasa syukur atas kemurahan Allah SWT.

Hingga kini kemurahan itu diberikan oleh Allah SWT dengan kita menjalankan puasa di hari Arafah.

Baca: Bacaan Niat Puasa Sunnah Senin Kamis, Lengkap dengan Arti dan Nilai Keutamaannya

Sebagaimana dijelaskan Rasulullah saat ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau bersabda:

"Dapat menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang". (HR. Muslim).

"Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang". (Riwayat jamaah ahli hadist kecuali Bukhori dan Turmudzi).

2. Hari makan dan minum

Dari ‘Uqbah bin Amir bahwa Rasulullah bersabda:

"Hari Arafah, hari Qurban dan hari Tasyriq adalah hari raya kita penganut Islam, dan hari-hari itu adalah hari makan dan minum". (Diriwayatkan oleh berlima kecuali Ibnu Majah dan dinyatakan sah oleh Turmudzi).

3. Khusus untuk yang tak hadir di Arafah

Diterima dari Abu Hurairah berkata: "Rasulullah melarang berpuasa pada hari Arafah". (Riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai, dan Ibnu Majah).

Imam Turmudzi berkata: "Para ulama memandang Sunah berpuasa pada hari Arafah kecuali bagi orang-orang yang sedang berada di Arafah."

Dari Ummul Fadhal, katanya: "Mereka merasa bimbang mengenai puasa Nabi di Arafah, lalu saya kirimi susu, maka diminumnya, sedang ketika itu beliau berkhotbah di depan manusia di Arafah." (HR. Mutafaq alaih).

(Tribunnews.com/Daryono/Endra)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini