"Kita semua sepakat, program organisasi penggerak merupakan gerakan bersama masyarakat untuk memajukan pendidikan nasional."
"Tapi kita harus memastikan, program ini sebelum dilaksanakan, merupakan program dengan integritas dan transparansi yang terbaik," tambahnya.
Alasan kemunduran Muhammadiyah dalam POP
Sebelumnya, POP Kemendikbud mendapat kritik keras dari Muhammadiyah, organisasi yang secara turun-temurun berkecimpung di dunia pendidikan Indonesia.
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto menilai dana ratusan miliar dari POP Kemendikbud ada yang tidak tepat sasaran.
Lantaran diduga ada korporasi besar yang ikut menerima dana POP.
Muhammadiyah pun mundur meski mendapat bagian kategori gajah atau Rp 20 miliar.
Adapun POP Kemendikbud menganggarkan dana Rp 595 miliar, yang akan diberikan untuk 156 ormas terpilih.
Baca: Fadli Zon Beri 5 Alasan Mengapa POP Kemendikbud Harus Dihentikan
Baca: Mundurnya PGRI, NU dan Muhammadiyah dari POP, Nadiem Makarim akan Evaluasi, Singgung Transparansi
Ormas terpilih itu dibagi menjadi 3 kategori, yakni gajah untuk dana Rp 20 miliar; macan Rp 5 miliar; dan kategori kijang dengan besaran dana Rp 1 miliar.
Solusi tentu saja dibutuhkan agar kisruh dana POP Kemendikbud bisa segera selesai.
Pun agar uangnya bisa optimal dirasakan para pelaku pendidikan.
Terlebih para peserta didik, yang ikut serta terdampak di masa pandemi seperti saat ini.
(Tribunnews.com/Maliana)