Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Di tengah pandemi covid-19, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim blusukan alias mengunjungi sejumlah sekolah di Kota Bogor.
Satu di antaranya adalah SDN Polisi 1 di Jalan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Dalam kunjungannya, Nadiem melakukan teleconference dengan para siswa siswi menggunakan aplikasi Zoom.
Selanjutnya Nadiem mengadakan diskuai terbuka dengan para guru.
Baca: Nadiem Makarim Minta Maaf, NU Kukuh Mundur dari POP, Singgung Sampoerna dan Tanoto Foundation
Dalam diskusi itu Nadiem meminta agar guru memberikan masukan terbuka kepada pemerintah pusat.
"Yang ingin saya tanyakan tolong blak- blakan terbuka kepada saya dimana interfensi yang terpenting yang diharapkan dari pemerintah pusat," katanya.
Nadiem mengatakan selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Ia mendapat masukan mengenai mencapai kurikulum, akses internet dan PIK.
"Saya selalu bertanya satu kurikulumnya pencapaiannya itu sangat sulit pencapainya dimasa psbb itu satu kedua kuota atau data ketiga adalah kesulitan dalam aspek pik nah yang ingin saya tanyakan," ujarnya.
Mendengar permintaan Mendikbud Nadiem Makarim yang meminta masukan, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto curhat terkait masukan atau aspirasi yang diterimanya dari para orangtua murid.
"Pak menteri saya izin sampaikan diluar sana kita masih menemukan banyak sekali persolan intinya tiga pak menteri pertama adalah infrastruktur jadi mereka yang belum beruntung sulit akses kedua adalah persoalan silabus atau kurikulum ketiga adalah maslah keuangan saya banyak sekali nerima japri ibu ibu yang galak, aduh pak wali saya stres suami saya nganggur saya harus jaga anak harus ngurus suami harus beli kuota dan lain lain," kata Bima menyampaikan aspirasi orangtua murid.
Namun Bima juga menyampaikan bahwa pemerintah kota tidak tinggal diam.
Salah satinya adalah akan menganggarkan APBD untuk perbailan infrastruktue sekolah selanjutnya mengenai silabus Pemkot Bogor bekerjasama dengan beberapa pihak.
"Kita berharap pemerintah pusat bisa memberikan subsidi kepada ibu-ibu atau orangtua supaya sedikit ada tambahan begitu pak," katanya.