Tiada Tuhan selain Allah sendiri-Nya, benar janji-Nya, Dia menolong hamba-Nya dan mengusir musuh-musuh Nabi-Nya dengan sendiri-Nya.
Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah segala puji."
Keutamaan:
Dilansir Tribunjogja.com, pada malam hari raya Idul Adha, seluruh umat Islam dianjurkan untuk mengumandangkan takbir di setiap masjid, musala, dan rumah-rumah.
Dikumandangkannya takbir dimulai sejak terbenamnya matahari hingga imam naik ke mimbar untuk khotbah pada saat salat Idul Adha dan berakhir pada hari tasyrik tanggal 13 Dzulhijjah.
Hal ini dikarenakan pada waktu tersebut, umat manusia dianjurkan untuk memuliakan, mengagungkan, dan menghidupkan nama Allah SWT.
Anjuran ini sesuai yang tertulis dalam kitab Raudlatut Thalibin.
فَيُسْتَحَبُّ التَّكْبِيرُ الْمُرْسَلُ بِغُرُوبِ الشَّمْسِ فِي الْعِيدَيْنِ جَمِيعًا، وَيُسْتَحَبُّ اسْتِحْبَابًا مُتَأَكَّدًا، إِحْيَاءُ لَيْلَتَيِ الْعِيدِ بِالْعِبَادَةِ
Artinya:
"Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah."
Namun, kata Ustaz Beny, mengingat kondisi pandemi membaca takbir dapat dilakukan di rumah.
"Kalau situasi tidak memungkinkan. Membaca (takbir) di rumah juga sudah baik," katanya.
Berikut ini tata cara shalat Idul Adha, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum:
- Memulai dengan niat shalat Idul Adha, yang jika dilafalkan berbunyi: