TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua wartawan senior, Egy Massadiah, Roso Daras, dan pegiat sosial media-desain grafis Muhammad Rifqi mengunjungi Markas Penerangan Kodam (Pendam) Jaya di Jakarta Timur.
Mereka berbagi pengalaman jurnalistik yang menarik.
Acara yang berlangsung di aula Pendam, Selasa (26/11/2024), berlangsung dalam suasana hangat.
Dibuka Kapendam Jaya, Kolonel Inf Deki Rayu Syah Putra. Hadir puluhan personel Pendam Jaya yang antusias mengikuti jalannya diskusi.
Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan motivasi kepada para personel tentang pentingnya peran media dalam membangun citra institusi.
Di samping menyampaikan perkembangan dunia di tengah era disrupsi yang terkadang melahirkan fenomena post-truth.
Sebuah fenomena era dimana kebohongan dapat menyamar menjadi kebenaran.
“Di sinilah perlunya kita berselancar. Tujuannya, pesan tersampaikan dengan baik melalui reportase yang menjunjung tinggi etika dan kejujuran,” kata Egy, yang juga staf khusus media Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Letjen TNI DR HC Doni Monardo (2019 – 2021).
Egy yang pernah berkecimpung sebagai artis sinetron dan film layar lebar itu juga memberikan banyak insight dan tips penting bagi para personel Pendam Jaya dalam bertugas.
"Jurnalistik memiliki kaidah baku yang tabu jika dilanggar, ada etik jurnalistik di dalamnya,” kata Egy yang sudah menelurkan sejumlah karya buku di bidang kebencanaan diantaranya yang berjudul Titik Nol Corona.
Sementara, Roso Daras menyampaikan pengalamannya bertugas liputan di lingkungan militer sejak era 90-an.
Menurutnya, semua informasi yang bersumber dari institusi militer sepatutnya bisa dikelola kreatif dengan tetap patuh pada rambu rambu institusi.
"Sangat banyak informasi di institusi militer, termasuk Kodam Jaya, yang menarik. Dalam hal ini kita harus pandai memilih angle atau sudut pandang," ujar jurnalis senior itu yang telah melahirkan sejumlah buku tentang tokoh militer.