Bertambahnya permintaan dan berkurangnya pasokan sumber daya ikan menyebabkan kapal semakin menjauh dari daratan dan bertahan di tengah laut dalam waktu yang lama.
Akibatnya praktik eksploitatif sangat dimungkinkan terjadi.
"Perdagangan manusia mempengaruhi setiap negara di dunia, baik sebagai negara asal, transit atau tujuan, bahkan kombinasi ketiganya," lanjut Roma.
Implikasi pandemi Covid-19 juga telah menyebabkan peningkatan perdagangan manusia di laut karena memicu ketidakpastian global.
Melalui proyek SAFE Seas, Plan Indonesia, didukung USDOL membentuk Safe Fishing Alliance (SFA) untuk mendorong rantai pasokan yang adil dan transparan dalam industri perikanan diantara sektor swasta dan pemerintah.
Di tingkat komunitas, SAFE Seas bermitra dengan Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia dengan mendirikan dua fishers' center di Tegal, Jawa Tengah dan Bitung, Sulawesi Utara.
"Fishers' Center bertujuan untuk mengakhiri praktik eksploitatif dan juga meningkatkan pemahaman pekerja di industri perikanan tentang hak-hak kerja dan kondisi kerja yang layak," lanjutnya.