Selanjutnya, realisasi untuk perlindungan sosial sebesar Rp 85,3 triliun dari pagu Rp 203,91 triliun.
Anggaran yang sudah terealisasi untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 26,6 triliun, bantuan langsung tunai (BLT) dana desa Rp 8,3 triliun, kartu sembako Rp 25,5 triliun, program prakerja Rp 2,4 triliun, bantuan sembako Jabodetabek Rp 2,9 triliun, bantuan tunai non Jabodetabek Rp 16,5 triliun dan diskon listrik Rp 3,1 triliun.
Realisasi untuk sektoral dan pemda sebesar Rp 7,4 triliun dari pagu Rp 106,05 triliun. Dari realisasi tersebut yang ditujukan untuk padat karya kementerian/lembaga sebesar Rp 7,4 triliun, dana insentif daerah (DID) pemulihan ekonomi Rp 13,4 miliar.
Lalu realisasi program PEN untuk UMKM sebesar Rp 30,21 triiliun dari pagu Rp 123,4 triliun, realisasi untuk insentif usaha Rp 16,2 triliun dari pagu Rp 120,61 triliun, sementara belum ada realisasi untuk pembiayaan korporasi yang memiliki pagu Rp 53,57 triliun.
Airlangga juga mengatakan, pemerintah sudah meluncurkan program untuk pemulihan ekonomi di sektor dunia usaha yakni dengan melakukan penempatan dana pada bank umum mitra dan BPD, adanya penjaminan kredit korporasi padat karya, juga memberikan kebijakan KUR pada masa pandemi seperti tambahan subsidi bunga KUR, penundaan angsuran pokok paling lama 6 bulan juga relaksasi KUR.
"Pemerintah sedang menyiapkan beberapa program lain, tentu dalam waktu dekat termasuk modal kerja kepada usaha yang ditargetkan kepada 12 juta penerima sedang disiapkan oleh Kementerian Koperasi," terang Airlangga.
Sumber: Kontan.co.id/Tribun Jabar
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Menteri Airlangga: Bantuan Langsung untuk Pegawai Gaji di Bawah Rp 5 Juta Sedang Disiapkan dan Kontan.co.id dengan judui 'Pemerintah akan maksimalkan anggaran PEN di kuartal III 2020'