Awi mengungkapkan, Anita berperan menjembatani semua kepentingan Djoko, termasuk dalam pembuatan surat jalan palsu.
"Selama ini kepentingan Djoko Tjandra untuk masuk ke Indonesia kemudian dibuatkan surat palsu oleh BJP PU (Prasetijo) itu, semua yang jembatani adalah ADK (Anita)," ucap Awi, dikutip dari Kompas.com.
Awi menjelaskan, penyidik terus mendalami peran Anita dalam pelarian Djoko Tjandra, selain menghubungkan Djoko dengan Prasetijo untuk membuat surat jalan palsu.
Baca: Anita Kolopaking Kunci yang Jembatani Djoko Tjandra Dengan Brigjen Prasetijo Utomo
Peran-peran tersebut, kata Awi didalami penyidik dalam pemeriksaan terhadap Anita yang berlangsung pada Jumat hingga Sabtu dini hari.
"Menjembatani ini dalam hal apa saja, tentunya ini digali penyidik, mulai poin per poin, waktu ke waktu."
"Tentunya waktu kan berjalan, kan tidak langsung jadi begitu," ucap Awi.
Awi menambahkan, keterangan Anita nanti akan diklarifikasi kepada Prasetijo yang kini telah berstatus tersangka dalam kasus itu.
"Ada kesesuaian atau tidak, nanti apa yang tidak sesuai kalau ada tambahan, tentunya nanti juga akan dikejar terhadap tersangka yang lain maupun saksi-saksi lain untuk menguatkan," ungkapnya.
Baca: Anita Kolopaking Kunci Penghubung Djoko Tjandra Dengan Brigjen Prasetijo Utomo Buat Surat Palsu
Sebagai informasi, Anita telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pelarian terpidana kasus pengalihan hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra.
Ia disangka melanggar Pasal 263 Ayat (2) KUHP terkait penggunaan surat palsu dan Pasal 223 KUHP tentang upaya membantu kaburnya tahanan.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, WartaKotaLive/Budi Sam Law Malau, Kompas.com/Ardito Ramadhan)