“Yang jelas, segala ikhtiar sudah dilakukan, agar terhindar dari covid-19. Kalau untuk pengamanan selama di tempat Diklat kami yakin saja,” kata Syabani.
Ibunya Asripun tak lupa membekali anak sulungnya dari tiga bersaudara itu dengan obat-obatan dan kelengkapan protokol kesehatan.
Informasi yang diperoleh kata Syabani, di tempat Diklat, Cibubur komunikasi pun dilakukan secara virtual.
Antar delapan anggota Paskibraka yang terpilih, komunikasi hanya boleh lewat video call, jika di luar latihan. Bahkan tidak ada makan bersama karena makanan di antar ke kamar masing-masing.
Meski berharap Asri menjadi salah satu pengibar bendera pusaka nanti, kedua orang tuanya menanamkan kepada anaknya agar tak berkecil hati jika tak terpilih jadi pengibar.
“Yang penting terpilih kembali, itu sudah prestasi luar biasa,”ungkap Syabani yag tinggal di Jalan Ganda Nomor 27 Desa Baluti, Kecamatan Kandangan, Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan.
Kado Ulang Tahun Pernikahan Orangtua
Kabar gembira itu, kata Sya’bani sekaligus kado terindah spesial hari pernikahannya dengan istrinya .
“Saya menikah dengan ibunya Asri Jumat 17 Agustus 2001, pukul 10.00 wita, bertepatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di HSS. Jadi dua tahun berturut-turut menerima kado pernikahan, ke 18 dan 19,”katanya.
Dijelaskan Syabani, pengukuhan Asri dan teman-temannya sebagai anggota Paskibraka 2020, telah dilaksanakan oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Kamis 13 Agustus 2020 lalu.
Sebelumnya, berbagai persiapan sudah dilakukan Asri yang disekolahnya akrab disapa Lana.
Seperti latihan baris berbaris di lapangan Lambung Mangkurat bersama calon pengibar bendera untuk HUT RI di HSS bersama pelatih dari Kodim 1003 Kandangan.
Asri diangkat sebagai asisten pelatih untuk Paskibra HSS.
Karena tugas barunya ini, Asri pun terbiasa melakukan latihan fisik.
Setiap sore bersama juniornya, Asri pun latihan lari.